Sederet Upaya Good Mining Practice untuk Jaga Keberlanjutan Lingkungan

Road to Festival Like-2

Sederet Upaya Good Mining Practice untuk Jaga Keberlanjutan Lingkungan

Inkana Putri - detikNews
Kamis, 11 Jul 2024 17:37 WIB
KLHK
Foto: Tangkapan Layar
Jakarta -

Pemerintah terus mendorong setiap perusahaan tambang menjalankan good mining practices (GMP) di dunia pertambangan. Dalam hal ini, perusahaan tambang diwajibkan untuk melakukan pengelolaan lingkungan hidup di lokasi pertambangan pasca operasi.

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) pun turut mendukung upaya ini melalui berbagai kebijakan, salah satunya aspek perizinan usaha. Direktur Pengendalian Kerusakan Lahan KLHK Edy Nugroho Santoso menyampaikan pihaknya saat ini mendorong perusahaan untuk melakukan inovasi dalam pengelolaan lingkungan.

"Kita tahu tambang itu membuka, pasti ada risiko kerusakannya. Tapi begitu aturan itu dilakukan, diterapkan tahapan-tahapannya, insyaallah bisa dengan baik sistem pertambangannyan," kata Edi dalam program detikSore, Kamis (11/7/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Selain aspek perizinan, ada juga kriteria kerusakan, ada baku mutu lingkungan yang harus ditaati. Kemudian ada ukuran yang harus ditaati, ada semacam inovasi dari perusahaan untuk melakukan itu (pengelolaan lingkungan-red), supaya tidak jadi kerusakan," sambungnya.

Di samping itu, KLHK juga menghadirkan Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan (PROPER). Melalui program ini, KLHK tak hanya mendorong ketaatan industri terhadap peraturan lingkungan hidup, melainkan juga mendorong kinerja pengelolaan lingkungan, kerangka kerja kolaborasi antara pemerintah dan dunia usaha untuk mengatasi persoalan lingkungan dan pemberdayaan masyarakat sekitar. Terdapat empat kriteria penilaian dalam program ini, antara lain ketaatan terhadap peraturan perundangan, eco-inovasi, inovasi sosial, dan green leadership.

ADVERTISEMENT

Jurus Perusahaan Tambang Jaga Keberlanjutan Lingkungan

Setiap perusahaan tambang memiliki upaya dan strategi tersendiri dalam menerapkan good mining practices dalam menjaga keberlanjutan lingkungan. General Manager System Compliance and Environment PT Berau Coal Febriwiadi Djali mengungkapkan pihaknya mengutamakan keselamatan, kelestarian lingkungan, dan kesejahteraan masyarakat dalam setiap kegiatan pertambangan batu bara.

Selanjutnya, lanjut Febri, pihaknya mematuhi peraturan, baik di KLHK, Kementerian ESDM maupun kementerian terkait lainnya.

"Apa kita lakukan adalah compliance, kita comply terhadap aturan. Di dalam proses penambangan, kita akan mulai dari kajian tekno ekonomi kemudian kita lanjut mengenai analisa dampak lingkungan (AMDAL). Jadi analisa dampak lingkungannya kita identifikasi aspeknya, kita lakukan pengendalian, kemudian kita lakukan pemantauan dari setiap parameter sesuai dengan baku mutu sehingga daya tampung lingkungan tetap terjaga," bebernya.

"Jadi, strateginya kalau dikerucutkan ada 2. Pertama kita harus punya rencana, jadi sebelum kita buka (penambangan), kita harus tahu nanti akan jadi apa. Kedua, bagaimana kita bisa mempercepat rencana (pengelolaan lingkungan) tersebut. Jadi pemulihan lingkungan kalau kita lakukan semakin cepat tentunya perbaikannya akan semakin cepat juga," sambungnya.

Di sisi lain, Sustainability Manager PT Merdeka Copper Gold Tbk Bachtiar Manurung mengungkapkan Merdeka Copper Gold turut menerapkan praktek sustainable mining atau pertambangan yang berkelanjutan. Hal ini dinyatakan dengan jelas di dalam Kebijakan Keberlanjutan Merdeka Copper dan Strategi Keberlanjutan Merdeka Copper

"Jadi strategi ini ada 6 pilar. Pertama, preserving the environment atau menjaga kelestarian lingkungan. Pilar yang lainnya juga penting sekali karena menjadi bagian dari sustainability, yaitu menjaga keselamatan kerja, memberdayakan masyarakat, mengadopsi nilai-nilai good governance dan hormati HAM," kata Bachtiar.

Simak Video 'Teknologi Ramah Iklim untuk Mendukung Green Mining':

[Gambas:Video 20detik]



Bachtiar menambahkan, reklamasi juga menjadi prioritas dalam pelestarian lingkungan di Merdeka Copper. Ia mengatakan pihaknya melakukan reklamasi progresif. Dengan kata lain, Merdeka Copper melakukan reklamasi sepanjang umur operasi tambang.

"Jadi tidak menunggu sampai dengan penutupan tambang. Semenjak tambang kami dibuka tahun 2017, kami sudah mereklamasi lebih dari 80 hektare lahan. Dan terakhir, tambang emas kami di Banyuwangi, baru saja menyerahkan lahan kompensasi yang sudah direboisasi kepada pemerintah setempat lebih dari 1.900 hektare," paparnya.

Tak sampai di situ, pihaknya juga menghadirkan berbagai inovasi dalam mencapai sustainable mining environmental social governance (ESG). Salah satunya melalui Proyek Acid Iron Metal (AIM).

"Jadi kami melakukan inovasi kami memiliki unit bisnis yang kami rasa di Indonesia dan pertama di dunia yang disebut Acid Iron Metal (AIM) Project. Kami mengelola kembali, menggunakan kembali sisa bijih tembaga kami sebagai bahan baku di proyek AIM. Ini kami jadikan bahan baku material baterai untuk kendaraan listrik. Tujuannya memang untuk membantu energi transisi global," ucapnya.

Sementara itu, Division Head Health Safety & Environment PT. Borneo Indobara Supandi mengungkapkan praktek good mining practice menjadi hal yang wajib dilakukan pihaknya. Menurutnya, penerapan good mining practice perlu didorong kepada banyak pihak mulai dari pekerja, mitra hingga masyarakat sekitar wilayah tambang.

"Praktek good mining practice itu tidak ada tawar menawar bagi kami. Dan tahun 2022 kita menjadi The Best Good Mining Practice (GMP). Dari aspek itu ada 5 aspek yang dinilai aspek teknis, lingkungan, perlindungan lingkungan, aspek konservasi dan perluasan jasa," ucapnya.

"Kita dorong kepada pekerja kami, mitra kami, masyarakat sekitar bersama-sama bahwa kehadiran perusahaan ini mampu membawa perubahan positif bagi kita sehingga pertumbuhan perusahaan sejalan dengan pertumbuhan di sekeliling kami," jelasnya.

Dalam hal ini, PT. Borneo Indobara terus berupaya meningkatan penyerapan karbon melalui penanaman pohon hingga menekan penggunaan bahan bakar minyak (BBM).

"Kita komit bahwa namanya tambang akan mengganggu lingkungan sehingga semaksimal mungkin kita coba mendorong serapan karbon meningkat dengan melakukan penanaman di setiap lahan YANG kita ganggu. Kita juga banyak melakukan usaha mengurangi penggunaan bahan bakar fosil seperti solar dan elektrifikasi," jelasnya.

"Kemudian, praktek-praktek yang dulu menggunakan fuel seperti kita membawa dokumen ke sana ke mari untuk minta izin sekarang berbasis digital semua sehingga ini sangat mengurangi penggunaan BBM," pungkasnya.

Sebagai informasi, Festival LIKE 2 disponsori oleh PT Pertamina (Persero), PT Bayan Resources Tbk, PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMMAN), PLN, Adaro, PT Vale Indonesia, Asia Pulp and Paper, Berau Coal Energy, Borneo Indobara, Merdeka Copper Gold, Astra, Le Minerale, PT Indo Tambangraya Megah Tbk, Harita Nickel, APRIL, Sucofindo, Eramet, Bio Farma, Star Energy Geothermal, dan Unilever.

Halaman 2 dari 2
(akn/ega)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads