3. Exit Tol Kuningan Buka-Tutup
Jalan arteri di kawasan Kuningan, Setiabudi, Jakarta Selatan (Jaksel), macet imbas proyek galian. Tol Dalam Kota dari Cawang menuju Semanggi turut terdampak kemacetan di jalur arteri.
Jasa Marga selaku pengelola tol menginformasikan saat ini diberlakukan buka-tutup pintu keluar (exit) Tol Dalam Kota di daerah Kuningan. Buka-tutup diterapkan secara situasional.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Keluar Kuningan KM 05 DIBERLAKUKAN Rekayasa lalin BUKA - TUTUP secara situasional. Gunakan jalur alternatif," demikian tulis PT Jasa Marga lewat akun X (Twitter) @PTJASAMARGA, Rabu (10/7).
Arus lalu lintas kendaraan yang hendak keluar dari Tol Dalam Kota dialihkan ke exit tol Semanggi dan Pejompongan. Jasa Marga juga menambah gardu exit tol tambahan di Senayan.
"HATI-HATI di Senayan KM 08+800 arah Tomang, ada Lajur masuk gardu tambahan GT Senayan di lajur 1-bahu luar/kiri," katanya.
Hingga siang ini, Tol Dalam Kota dari Cawang menuju Semanggi juga dilaporkan masih terjadi kepadatan kendaraan.
"Simpang Cawang KM 00 - Kuningan KM 05 PADAT, dampak kepadatan volume lalin di jalan arteri. Kuningan KM 06 - Semanggi KM 08 PADAT, kepadatan volume lalin," katanya.
4. Warga Ngeluh
Kemacetan terjadi imbas proyek galian saluran air dan kabel di Jalan HR Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan. Sejumlah warga mengeluhkan proyek galian tersebut.
Seorang warga, Ira (41), mengatakan akibat proyek galian itu, dirinya harus berputar ke arah belakang ketika akan menuju kantornya. Ira menyebut pintu masuk kantornya berada tepat di depan proyek galian itu.
"Kalau aku sih lebih ke kantor karena mesti muter, biasanya langsung di sini (pas di galian) pintunya ini, karena ada galian jadi muter dulu (ke belakang)," ujar Ira saat ditemui di lokasi proyek galian, dekat halte Patra Kuningan, Jalan HR Rasuna Said, Jakarta Selatan, Rabu (10/7).
Menurutnya, jika terkait macet, bukan hal baru lagi di Jakarta. Namun, Ira berharap proyek galian itu cepat selesai.
"Kalau macet ya pasti lah. Tapi kalau menurut saya ya, di malam hari (pengerjaannya) ke dini hari, jadi kalau pagi itu kan udah aktivitas," ujarnya.
"Segera aja pengerjaannya selesai," sambungnya.
Sementara itu, Ardi (28), mengeluhkan adanya kemacetan imbas proyek galian itu. Terlebih, kata Ardi, kemacetan itu terjadi di siang hari.
"Nggak jelas macetnya. Gak ada galian juga sebenarnya udah macet, ditambah galian ya tambah macet. Lebih ke gerah aja ini, keringatan di jalan, siang-siang macet," ujarnya.
Senada, Shela (22), menilai seharusnya proyek galian itu dilakukan di malam hari. Menurutnya, dengan begitu tidak akan mengganggu aktivitas warga.
"Udah biasa sih sama macet Jakarta, cuma biasanya siang gak separah ini macet juga, tapi ini udah siang masih macet," tuturnya.
"Ya harusnya sih malem-malem pengerjaannya, warga juga aktivitasnya gak terlalu banyak kan kalau malem," imbuh dia.
(azh/azh)