Tak Sempat Dirawat, Buruh Bangunan Tewas Kena Muntaber
Jumat, 16 Feb 2007 22:36 WIB
Jakarta - Ajal menjemput Hendro Waluyo (48) dengan cepat. Tanpa sempat menjalani perawatan, buruh bangunan ini harus meregang nyawa akibat terserang muntaber.Hendro, warga Jalan Ganggeng Terusan nomor 46, RT 10 RW 7, Sungai Bambu, Tanjung Priok, Jakarta Utara, meninggal dunia pada pukul 18.00 WIB, Jumat (16/2/2007). "Sejak kamis Bapak sudah lemas dan pucat, tapi tetap kerja di proyek bangunan di Bekasi," kata anak korban, Wahyu (19) di rumahnya.Hendro menghembuskan nafas terakhirnya saat hendak dibawa menuju puskesmas Kebon Bawang. Akhirnya setelah sampai di puskesmas petugas medis langsung membawanya kembali dengan ambulan ke rumah duka.Menurut keterangan tetangga korban, saat pertama kali terserang Hendro hanya sempat meminum obat warung untuk meredakan gejala muntabernya. "Sakit muntabernya menyerang setelah banjir surut. Waktu itu banjir meredam wilayah ini sampai setinggi paha, warga pemukiman di sini sempat kesulitan air bersih," jelas Dedi Taffajani Itop, yang juga tokoh masyarakat setempat.Almarhum akhirnya oleh keluarga dengan dibantu tetangga langsung dimakamkan di tempat pemakaman umum Budhi Darma.Seorang tetangga almarhum, Nuni (34) juga mengaku di sekitar tempat tinggalnya memang banyak warga terserang diare dan muntaber. Jumlahnya sekitar 7-8 orang, dewasa maupun anak-anak."Banyak yang tidak tahu kalau perawatannya digratiskan pemerintah," ujar Nuni yang juga pegawai di RS Sulianti Saroso itu. Saat itu, bahkan dia pun harus menjelaskan ke warga bahwa pengobatan tak dikenaibiaya. "Sayang, saya tak sempat tahu Pak Hendro sakit," sesalnya.
(ary/ary)