Heru Budi Ungkap Alasan LRT Tak Sampai Karawang dan MRT Tak Sampai BSD

Heru Budi Ungkap Alasan LRT Tak Sampai Karawang dan MRT Tak Sampai BSD

Azhar Bagas Ramadhan - detikNews
Rabu, 10 Jul 2024 20:29 WIB
Heru Budi Pj Gubernur Jakarta hadir di dRooftalk, Senin (8/7/2024).
Foto: Tripa Ramadhan/detikcom
Jakarta -

Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono mengatakan pembangunan transportasi publik di Jakarta yang mencakup wilayah tetangga membutuhkan satu blueprint. Heru menyebut pembangunan itu tentunya tak dilakukan karena APBD Jakarta tak bisa menembus luar Jakarta.

"Jadi blueprint-nya harus bersama-sama, Bappenas harus menciptakan, Kemendagri harus mem-back-up kebutuhan sekitar Jakarta, jadi blueprint-nya misalnya masalah transportasi ya udah blueprint-nya kita tetapkan tadi sampai Karawang LRT, mungkin sampai Purwakarta, MRT juga gitu, mungkin sampai BSD. Permasalahannya kan masalah APBB, APBD DKI tentunya tidak bisa menembus sampai luar batas DKI," ujar Heru Budi dalam program d'Rooftalk detikcom, Rabu (10/7/2024).

Heru Budi mengatakan rencana ini bisa saja terwujud asalkan wilayah tetangga Jakarta mau bersama-sama menyisihkan APBD. Dia mengatakan Pemprov DKI juga siap untuk memberi subsidi tiket.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Nah ini kan harus ada kebijakan, nah begitu juga dari kabupaten kota yang di sekitar Jakarta ya harus menyisihkan APBD-nya untuk membangun bersama-sama, misal contoh saya kan, contoh saya berinisiasi sampai Medan Satria Bekasi, saya waktu itu komitmen ya sudah kita bangun sampai Medan Satria MRT, tetapi kalau itu jadi ya semua ticketing segala macam sementara waktu masuk Pemda DKI dong. Nah, nanti hitungan kalau sudah jalan sudah, baru kita atur," ujarnya.

"Nah itu konsep saya pertama, begitu juga ketika masuk ke Tangerang dan seterusnya. atau bagi hasil atau pemerintah pusat menyuntikkan itu supaya ini bisa berjalan dengan baik, kalau nggak ya nggak mungkin," tambahnya.

ADVERTISEMENT

Dia mengatakan Pemprov DKI siap untuk memberikan subsidi. Namun, katanya, pemerintah pusat harus memberikan kewenangan penuh ke Pemprov DKI untuk mengatur urusan pembangunan transportasi publik di Jakarta dan wilayah sekitarnya.

"Jadi kalau otorita itu ada di mana misalnya otoritas itu di bawah Kementerian Perhubungan, kemarin waktu rapat dengan ratas kalau itu untuk kepentingan umum ya silakan tetapi bagaimana dengan subsidi yang sudah diberikan oleh Pemda DKI? Kemarin wacananya bapak presiden itu menyampaikan ya sudah diambil alih oleh seluruhnya ke DKI tetapi DKI bertanggung jawab terhadap subsidi yang ada, kereta, apa dan seterusnya ini tergantung kemudian berhubungan konsepnya, itu mungkin," ujarnya.

"Saya rasa mungkin dan itu bisa asal diberikan kewenangan penuh kepada Pemda DKI untuk menata mengatur ya tentunya pendapatan ticketing segala macam hanya Pemda DKI, sangat mungkin, tetapi di sisi lain ya dari Pemda DKI tentunya harus memberikan subsidi anggaran yang lebih besar lagi," sambungnya.

Simak Video 'Heru Bicara Jakarta, Pilkada dan Istana':

[Gambas:Video 20detik]



(azh/haf)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads