Israel masih mengancam nyawa penduduk Jalur Gaza di Palestina. Gencatan senjata belum terwujud, tawar menawar proposal masih terjadi antara Hamas dengan Israel. Wakil Presiden ke-10 dan 12 RI, Jusuf Kalla (JK), akan ke Timur Tengah atas undangan pihak Hamas untuk mendorong gencatan senjata di Gaza.
"Ya saya follow up-nya minggu ini malahan. Saya akan ke sana, diundang mereka (Hamas), minta ketemu, (saya bilang) oke, kita ketemu," kata JK di Riau, Selasa (9/7/2024).
Follow up atau tindak lanjut yang dimaksud JK adalah tindak lanjut atas pertemuan di Malaysia. JK telah bertemu dengan perwakilan Hamas, pertemuan itu digelar di Kuala Lumpur, Malaysia, 5 Mei 2024 lalu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selanjutnya, JK akan terbang ke negara Timur Tengah untuk kembali bertemu Hamas. Dia tidak menyebut negara mana persisnya yang akan dia tuju.
"Di Timur Tengah," kata JK.
Gencatan senjata di Gaza harus cepat diwujudkan. JK mengatakan selain demi melindungi warga di Gaza, gencatan senjata sebenarnya juga berguna untuk keamanan orang-orang di Israel juga.
"Kita berharap perjanjian gencatan senjata di Doha (Qatar) itu bisa sepakat. Karena ini kalau nggak, korbannya bisa banyak sekali dari kedua belah pihak," kata dia.
Kabar terbaru, Hamas menyebut Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menghalangi gencatan senjata di Gaza. Padahal, para mediator sudah mendorong tercapainya kesepakatan.
Dilansir AFP, Hamas dalam pernyataan pada Senin (8/7) waktu setempat, menuduh Netanyahu "terus memberikan lebih banyak hambatan dan perundingan".
Kelompok militan yang menguasai Jalur Gaza itu menuduh Netanyahu telah meningkatkan "agresi dan kejahatannya terhadap rakyat kami" dalam apa yang mereka sebut sebagai "upaya untuk menggusur secara paksa untuk menggagalkan semua upaya dalam mencapai kesepakatan".
(dnu/ygs)