Menteri Sosial, Tri Rismaharini memberi penghargaan kepada 43 orang perwira TNI, 23 anggota polisi dan seorang guru. Mereka dianggap berjasa dan berdedikasi dalam menjalankan tugas kemanusiaan.
Mereka telah membantu tim dari Kementerian Sosial di Pulau Mapia, Yahukimo, dan Agandugume, Maluku Tenggara, Lampung Tengah, Kepulauan Tanimbar, Kabupaten Manggarai Timur, Kabupaten Takalar, Kabupaten Magetan, Kabupaten Mojokerto, dan Kabupaten Bandung.
Dalam sambutannya Risma mengungkapkan terima kasih kepada TNI dan Polri yang banyak membantu Kementerian Sosial.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya sering minta bantuan bapak-bapak tidak kenal waktu. Seringkali tengah malam untuk menyalurkan bantuan, terutama saat terjadi bencana," kata Risma dalam keterangan tertulis, Selasa (9/7/2024).
Menurut Risma penghargaan ini tidak sebanding dengan bantuan yang diberikan.
"Penghargaan ini sebagai bentuk apresiasi dan rasa terima kasih tak terhingga atas dedikasi yang telah Bapak berikan," tuturnya.
Diketahui total ada 67 orang yang mendapat penghargaan, di antaranya Laksamana Pertama TNI, Singgih Sugiarto; Kolonel, Jhonson Henrico Simatupang; Letnan Kolonel Laut (P), Sopan Mukti; AKBP, Ade Nuramdani; AKBP, Gotam Hidayat; Kompol, Galih Apria; Kompol, Oscar Stefanus Setjo, S.H., S.I.K., M.H, dan sebagaubta. Selanjutnya seorang guru dari sebuah sekolah dasar di Kabupaten Bandung, Neng Cicah Kurniawati.
Neng Cicah Kurniawati merasa terharu atas apresiasi yang diberikan Kemensos. Neng Cicah adalah guru dari Ilham Ramadhan, siswa SD di Kabupaten Bandung yang sempat viral karena meminta polisi untuk mengambilkan rapor untuknya.
Neng Cicah yang membantu menyampaikan surat tersebut kepada polisi, tidak menyangka tindakannya akan mendapat penghargaan khusus dari Mensos.
"Saya benar-benar tidak menduga akan dapat penghargaan seperti ini. Rasanya bangga sekali," ungkap Neng Cicah.
(prf/ega)