Terapkan Prinsip Keberlanjutan, BRI Konsisten Turunkan Tingkat Risiko ESG

Terapkan Prinsip Keberlanjutan, BRI Konsisten Turunkan Tingkat Risiko ESG

Alethea Pricila - detikNews
Senin, 08 Jul 2024 14:02 WIB
BRI
Foto: Dok. BRI
Jakarta -

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI telah menyelesaikan annual review bersama dengan Morningstar Sustainalytics. Hasilnya, BRI secara konsisten dapat menurunkan skor ESG Risk Rating dari high risk pada 2020 hingga Low Risk dalam 2 tahun terakhir dengan skor penilaian akhir 17,8.

Dalam penilaiannya, Sustainalytics akan memberikan ESG Risk Score pada perusahaan yang dinilai setelah dilakukan analisis menyeluruh. Penilaian tersebut kemudian dikelompokkan dalam beberapa kategori, yaitu Negligible risk (Skor 0-10), Low risk (skor 10-20), Medium risk (skor 20-30), High risk (skor 30-40), dan Severe risk (skor di atas 40).

Artinya, semakin rendah ESG Risk Score, semakin rendah juga risiko perusahaan terhadap dampak finansial material yang didorong oleh faktor ESG. Predikat Low Risk yang diberikan Sustainalytics adalah pengakuan lembaga rating berskala internasional terhadap komitmen BRI atas implementasi keberlanjutan dalam perusahaan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Membaiknya skor ESG Risk Rating Sustainalytics menjadi low risk ini mencerminkan bahwa BRI terus berusaha menerapkan prinsip keberlanjutan dan diharap mampu memperkuat nilai-nilai tata kelola perusahaan bagi BRI untuk terus diimplementasikan dalam berbagai model bisnis perseroan," kata Direktur Kepatuhan BRI Solichin Lutfiyanto dalam keterangan tertulis, Senin (8/7/2024).

Sebagai bank yang berfokus pada pemberdayaan UMKM, BRI mempunyai jutaan database nasabah dalam bentuk simpanan dan pinjaman. Hal ini membuat BRI memiliki risiko terpapar data privacy breach dan cyber security system. Dalam penilaian tersebut, BRI memiliki strong management dalam pengelolaan isu cyber security system sehingga turut mengatrol predikat BRI di ESG Risk Rating.

ADVERTISEMENT

Tak hanya berfokus pada penilaian tata kelola BRI, Sustainalytics juga memberi apresiasi terhadap upaya BRI dalam meningkatkan inklusi keuangan. BRI telah berkontribusi 65 persen pencapaian inklusi keuangan di Indonesia. Ini sejalan dengan tujuan BRI untuk menjadi "The Most Valuable Banking Group in Southeast Asia and Champion of Financial Inclusion".

Asesmen ESG Risk Rating ini juga dilakukan untuk aspek lingkungan termasuk bagaimana BRI menyikapi risiko iklim yang berpotensi memberi dampak pada kegiatan bisnis dan operasional perusahaan. Sebagai lembaga jasa keuangan, BRI memegang peranan dalam berkontribusi atas investasi dan pembiayaan ke proyek-proyek ramah lingkungan.

Saat ini, BRI sudah menetapkan Net Zero Emission Target yang mencakup Scope 1, Scope 2, dan Scope 3 (Financed Emissions). BRI juga melakukan upaya pendanaan (funding) yang dilakukan dengan menerbitkan instrumen-instrumen keuangan berwawasan lingkungan, serta penggunaan kendaraan listrik dan pemasangan solar panel untuk operasionalnya.

Selanjutnya, implementasi keberlanjutan yang dijalankan BRI ini akan dituangkan ke dalam Laporan Keberlanjutan yang diterbitkan setiap tahun sebagai bentuk transparansi perusahaan kepada para pemangku kepentingan, termasuk lembaga ESG rating internasional untuk mendapatkan rating ESG.

Rating ESG menjadi penting karena cerminan persepsi dari lembaga rating terhadap implementasi ESG perusahaan. Memiliki rating ESG yang baik akan menguntungkan serta dapat menjadi competitive advantage bagi perusahaan.

Dalam proses asesmennya, perusahaan juga dapat mengeksplorasi berbagai parameter dan indikator keberlanjutan yang dianggap material dan relevan dengan kegiatan operasional bisnisnya. Hal ini menjadi bekal dalam mengidentifikasi dan mengelola risiko ESG dan menyusun strategi keberlanjutan.

Solichin menjelaskan, pihaknya meyakini tata kelola ESG dapat dilakukan dengan mendapat tone from the top. Artinya, manajemen perusahaan harus memiliki urgency dan arahan atas strategi perusahaan sehingga implementasi ESG di perusahaan dapat berjalan sesuai tujuan perusahaan.

"BRI menunjukkan komitmen manajemen dalam menangani isu-isu ESG ini, salah satunya dengan membentuk Komite ESG di level direksi, yang diketuai langsung oleh direktur utama. Komite ini memiliki kewenangan dan tanggung jawab untuk menyetujui kebijakan, keberlanjutan, strategi, dan roadmap implementasi ESG untuk mengarahkan BRI dalam mencapai tujuan keberlanjutannya," pungkas Solichin.




(akn/akn)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads