Kepala BKKBN Bantah Wajibkan Perempuan Punya 1 Anak Perempuan

Kepala BKKBN Bantah Wajibkan Perempuan Punya 1 Anak Perempuan

Antara News - detikNews
Minggu, 07 Jul 2024 21:35 WIB
Kepala BKKBN Hasto Wardoyo.
Kepala BKKBN Hasto Wardoyo (Foto: Jauh Hari Wawan S/detikJateng)
Jakarta -

Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Hasto Wardoyo membantah dirinya mewajibkan perempuan memiliki satu anak perempuan. Hasto menegaskan tidak pernah membuat pernyataan tersebut.

"Aku tidak ngomong kalau satu perempuan wajib punya anak satu perempuan, aku ngomong nggak begitu, aku ngomongnya gini rata-rata diharapkan satu perempuan punya anak satu perempuan, rata-rata, lo," kata Hasto di Magelang, dilansir Antara, Minggu (7/7/2024).

Dia menyampaikan hal tersebut usai menjadi pembicara kegiatan 'Percepatan Penurunan Stunting untuk Menyongsong Generasi Emas 2045' di Magelang, Jawa Tengah.

"Kalau depan rumah saya punya anak perempuan dua, belakang saya nggak punya anak perempuan pas sudah," ucapnya.

Hasto menyampaikan tujuan supaya penduduk tumbuh seimbang. Menurutnya, tugas BKKBN menjaga penduduk tumbuh seimbang, jika suatu wilayah itu, satu kelurahan perempuannya 5.000, sepuluh tahun lagi perempuannya tinggal 4.500, pasti penduduk itu berkurang karena yang hamil dan melahirkan itu perempuan.

"Itulah makna bahwa rata-rata, jangan diterjemahkan satu perempuan wajib punya anak satu," ujarnya.

Dia menuturkan masih dalam rangka Hari Keluarga Nasional, sehingga dalam hal ini banyak memotivasi tim pendamping keluarga, memotivasi teman-teman yang ada di lini lapangan.

"Jadi dia bekerja untuk mendampingi keluarga dalam rangka untuk mendampingi penurunan stunting, kemudian untuk membangun keluarga yang tenteram mandiri dan bahagia," katanya.

Hasto menyebut memang waktu untuk memanfaatkan bonus demografi mepet sekali. Menurutnya, jika tidak menggerakkan betul lini yang di bawah, seperti kapal yang sudah terbakar, tetapi orangnya belum loncat.

"Maka penting sekali kualitas sumber daya manusia (SDM). Target stuntingnya turun, di Magelang ini angka stunting di survei 15 persen, tetapi door to doornya 10 persen. Jadi optimis sekali, sangat optimis target 14 persen insyaallah lewat itu," imbuhnya.

(fas/imk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads