Sejumlah nama program pemerintah disorot karena memakai akronim nyeleneh dan berbau seksualitas. Komisi Nasional Anti Kekerasan terhadap Perempuan (Komnas Perempuan) mengingatkan agar nama program tak mengobjektifikasi tubuh atau gender.
"Dipahami penggunaan akronim ini ditujukan agar publik mengenali dan mengingat program-program pemerintah. Namun, sebaiknya dipilih diksi-diksi yang tidak mengobjektifikasi tubuh atau mengkonotasikan dengan tampilan tubuh atau gender, juga kata kerja yang bersifat negatif seperti 'intip'," kata Komisioner Komnas Perempuan Siti Aminah Tardi kepada wartawan, Minggu (7/7/2024).
Dia menyarankan agar akronim program tidak dipaksakan berdasarkan judul program. Dia mencontohkan nama yang baik seperti program 'Listrik Pintar'.
"Sebaiknya akronim juga tidak dipaksakan berdasarkan judul program. Bisa merujuk pada layanannya. Misalkan "Listrik Pintar" atau Sistem Layanan Kependudukan," jelasnya.
Selain itu, Siti juga mendorong pemangku kebijakan bisa berkonsultasi dengan ahli bahasa hingga sosiolog. Semata-mata agar diksi yang dipakai tidak menormalisasi gender stereotipe.
"Yang bisa dikonsultasilan dengan ahli bahasa, sosiolog dan pakar gender. Sehingga akronim yang digunakan tidak menormalisasi atau membakukan gender streotipe," tuturnya.
Viral Nama Program Nyeleneh
Sebelumnya, diberitakan bahwa sejumlah progam memakai akronim nyeleneh. Beberapa di antaranya adalah program yang diinisiasi oleh pemerintahan daerah. Namun, ada juga nama program dari kementerian.
Sebagai contoh, seperti dilihat detikcom, Minggu (7/7/2024), ada program SiPEPEk dari Kabupaten Cirebon. SiPEPEK merupakan akronim Sistem Informasi Administrasi Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial.
Tak hanya itu di Cirebon, ada pula nama-nama program lain yang juga nyeleneh. Ada nama program SISKA KU INTIP yang pernah diluncurkan pemda di tahun 2023. Nama program itu adalah kependekan dari Sistem Integrasi Kelapa Sawit Sapi Berbasis Kemitraan Usaha Inti-Plasma buatan Pemprov Kalimantan Selatan.
Dicek pada Minggu (7/7/2024), informasi mengenai program atau aplikasi tersebut masih ada di situs resmi tiap daerah dan kementerian. Berikut ini daftarnya:
Baca halaman selanjutnya.
Simak juga Video: Penjelasan Sri Mulyani soal Program Makan Bergizi Gratis Rp 71 T
(rdp/imk)