Serba-serbi Peringatan Hari Zoonosis Sedunia Setiap 6 Juli

Serba-serbi Peringatan Hari Zoonosis Sedunia Setiap 6 Juli

Widhia Arum Wibawana - detikNews
Sabtu, 06 Jul 2024 06:15 WIB
Hari Zoonosis Sedunia diperingati setiap 6 Juli. Tujuannya untuk mengedukasi masyarakat tentang zoonosis, penyakit dari hewan yang dapat menular ke manusia.
Ilustrasi (Foto: Getty Images/iStockphoto/fotomay)
Jakarta -

Tanggal 6 Juli memperingati Hari Zoonosis Sedunia (World Zoonoses Day). Hari ini bertujuan untuk menyoroti zoonosis, yakni penyakit pada hewan yang dapat ditularkan kepada manusia secara langsung atau melalui serangga.

Mengutip Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO), zoonosis adalah penyakit menular yang melompat dari hewan ke manusia. Patogen zoonosis dapat berupa bakteri atau virus atau parasit yang dapat menyebar ke manusia melalui kontak langsung atau melalui makanan, air atau lingkungan.

Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (Centers for Disease Control and Prevention/CDC), zoonosis disebabkan oleh kuman berbahaya, seperti virus, bakteri, parasit, dan jamur. Kuman ini dapat menyebabkan berbagai jenis penyakit pada manusia dan hewan, mulai dari penyakit ringan hingga penyakit serius bahkan kematian. Hewan terkadang terlihat sehat meski membawa kuman yang bisa membuat manusia sakit, tergantung penyakit zoonosisnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sejarah Peringatan Hari Zoonosis Sedunia

Mengutip dari National Today, sejarahnya bermula pada tanggal 6 Juli 1885, ketika seorang ahli biologi Prancis Louis Pasteur berhasil memberikan vaksin rabies pertama pada seorang anak laki-laki yang digigit anjing rabies. Vaksin rabies pertama itu diberikan kepada anak bernama Joseph Meister.

Vaksin tersebut tidak hanya mencegah terkena rabies, tetapi juga menyelamatkan nyawa anak itu. Rabies sendiri merupakan salah satu contoh dari sekian banyak penyakit zoonosis. Sebagai bentuk penghargaan kepada Louis Pasteur yang telah sukses melakukan vaksinasi pertama penyakit rabies di Prancis pada tanggal 6 Juli 1885, maka tanggal tersebut ditetapkan sebagai Hari Zoonosis Sedunia.

ADVERTISEMENT

Vaksin rabies temuan Louis Pasteur tersebut pun meletakkan dasar bagi pemahaman dan pencegahan penyakit zoonosis. Menyadari pentingnya meningkatkan kesadaran tentang penyakit zoonosis bagi masyarakat dunia, maka secara resmi peringatan Hari Zoonosis Sedunia ditetapkan pada tahun 2007.

Hari Zoonosis Sedunia diperingati setiap 6 Juli. Tujuannya untuk mengedukasi masyarakat tentang zoonosis, penyakit dari hewan yang dapat menular ke manusia.Ilustrasi vaksin (Foto: Getty Images/iStockphoto/ChaNaWiT)

Fakta-fakta Penting dari Penyakit Zoonosis

Berikut beberapa fakta penting terkait penyebaran penyakit zoonosis yang perlu diketahui:

  • Kontak langsung: Bersentuhan dengan air liur, darah, urin, lendir, feses, atau cairan tubuh lain dari hewan yang terinfeksi. Contohnya: membelai atau menyentuh binatang, dan gigitan atau cakaran.
  • Kontak tidak langsung: Bersentuhan dengan area di mana hewan hidup dan berkeliaran atau dengan benda atau permukaan yang telah terkontaminasi kuman. Contohnya: termasuk air tangki akuarium, habitat hewan peliharaan, kandang ayam, lumbung, tanaman, dan tanah, serta makanan hewan dan wadah air.
  • Ditularkan oleh vektor: Digigit oleh kutu atau serangga seperti nyamuk atau kutu.
  • Foodborne: Cara penyebaran lain adalah makan atau minum sesuatu yang tidak aman, seperti susu (mentah) yang tidak dipasteurisasi, daging atau telur yang kurang matang, atau buah dan sayuran mentah yang terkontaminasi kotoran dari hewan yang terinfeksi. Makanan yang terkontaminasi dapat menyebabkan penyakit pada manusia dan hewan, termasuk hewan peliharaan.
  • Ditularkan melalui air: Minum atau bersentuhan dengan air yang telah terkontaminasi kotoran dari hewan yang terinfeksi berpotensi memunculkan penyakit zoonosis pada manusia.
(wia/imk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads