Seorang warga sempat mendatangi Penjabat (Pj) Gubernur Heru Budi Hartono saat mengunjungi Jalan Kemanggisan Pulo I, Kelurahan Palmerah, Jakarta Barat, hari ini. Warga tersebut meminta agar Kartu Jakarta Pintar (KJP) segera dicairkan.
Pantauan detikcom di lokasi pada Rabu (3/7/2024), ibu tersebut terlihat menembus penjagaan pengawal. Ia menyelip di antara para wartawan yang hendak mewawancarai Heru.
Meski anaknya menangis, ibu tersebut terus berteriak soal KJP yang tak kunjung cair. Padahal Heru telah menyebut proses pencairan telah dilakukan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"KJP belum cair, Pak, belum, Pak, belum masuk, masih proses, Pak, masih proses," teriak ibu tersebut.
Mendengar teriakan itu, awak media lalu mengonfirmasi kepada Heru, apakah benar ada warga yang belum menerima KJP.
"KJP sudah cair, sudah lama. Saya tanda tangan," kata Heru.
Sebelumnya, Plt Kepala Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta Budi Awaluddin mengatakan, pada tahap I gelombang pertama tersebut akan didistribusikan kepada 460.143 penerima KJP Plus di Jakarta. Budi meminta maaf pencairan KJP Plus sempat mengalami keterlambatan.
"Kami memohon maaf atas keterlambatan pencairan KJP di DKI Jakarta, karena harus memastikan anggaran bantuan sosial pada sektor pendidikan ini dapat diterima oleh masyarakat yang membutuhkan dan tepat sasaran," kata Budi dalam keterangan tertulis, Kamis (13/6).
Budi menambahkan, KJP Plus tahap I gelombang kedua selanjutnya akan dilakukan verifikasi ulang kepada 130.101 calon penerima untuk memastikan warga tersebut dari golongan tidak mampu. Ia mengatakan, verifikasi ulang dilakukan secara langsung di lapangan dengan melibatkan berbagai stakeholder terkait seperti Dinas Pemberdayaan, Perlindungan Anak, dan Pengendalian Penduduk (PPAPP), Badan Pendapatan Daerah (Bapenda), serta Dinas Sosial (Dinsos) Provinsi DKI Jakarta.
"Verifikasinya memerlukan waktu sekitar satu bulan untuk menentukan penerima tahap I pada gelombang kedua. Semoga bisa segera dicairkan pada bulan berikutnya," jelasnya.
Budi berharap, melalui dana bantuan pemerintah pada sektor pendidikan ini, masyarakat dapat memanfaatkan dengan baik untuk keperluan sekolah anak.
"Kami akan terus mengawal sektor pendidikan yang berkualitas menuju Indonesia Emas 2045. Oleh karenanya, kami berpesan kepada para orang tua dapat terus memberikan edukasi kepada anak-anaknya, agar bijak mempergunakan KJP untuk keperluan sekolah," imbuhnya.
(bel/isa)