Hijriah atau Hijriyah, Mana Penulisan yang Benar Menurut KBBI?

Hijriah atau Hijriyah, Mana Penulisan yang Benar Menurut KBBI?

Widhia Arum Wibawana - detikNews
Rabu, 03 Jul 2024 11:00 WIB
Ilustrasi tahun baru islam
Ilustrasi (Foto: Getty Images/Baramyou0708)
Jakarta -

Hijriah atau hijriyah, mana penulisan yang benar? Ini masih menjadi pertanyaan bagi sebagian masyarakat. Ada yang masih bingung atau belum tahu betul cara menulis istilah yang merujuk pada istilah tahun dalam kalender umat Islam ini.

Penulisan hijriah atau hijriyah yang benar dan dianggap baku dalam bahasa Indonesia dapat merujuk pada Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI V). Untuk mengetahui lebih lanjut, simak penjelasannya berikut ini:

Penulisan yang Benar Menurut KBBI: Hijriah

Menurut KBBI V, penulisan yang benar adalah 'hijriah' bukan 'hijriyah'. Dalam KBBI, kata 'hijriah' artinya adalah 'tahun berdasarkan perhitungan peredaran bulan, yang dimulai dari bulan Muharam dan berakhir pada bulan Zulhijah'.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam penjelasannya, KBBI menjabarkan istilah 'hijriah' menurut ajaran agama Islam berhubungan dengan momen hijrah, yakni berkenaan dengan tarikh Islam yang dimulai ketika Nabi Muhammad SAW. berpindah ke Madinah.

Secara etimologi, kata 'hijriah' berasal dari bahasa Arab, dari kata 'hijriyyah' yang artinya 'tahun berdasarkan perhitungan peredaran bulan, dimulai dari Muharam dan berakhir pada Zulhijah' dari kata 'hijrah' yang artinya 'perpindahan' dari kata 'hājara' yang artinya 'berpindah'.

ADVERTISEMENT

Dari penjelasan di atas, maka dapat dipahami bahwa tata cara penulisan yang benar dalam bahasa Indonesia menurut KBBI V adalah 'hijriah'. Meski begitu penggunaan kata 'hijriyah' juga masih kerap digunakan, namun tidak baku.

Tentang Kalender Hijriah dan Tahun Baru Islam

Seperti diketahui bahwa istilah 'hijriah' yang menjadi nama tahun dalam kalender Islam berhubungan dengan sejarah hijrahnya Nabi Muhammad SAW. dari Makkah ke Madinah. Mengutip Majelis Ulama Indonesia (MUI), berikut ceritanya:

Bermula ketika Gubernur Abu Musa Al-Asyari mengirimkan surat kepada Khalifah Umar bin Khattab, untuk mengungkapkan kebingungannya perihal surat yang tidak memiliki tahun. Sebab kala itu masih mengadopsi peradaban Arab pra-Islam dalam menggunakan penanggalan sebatas bulan dan tanggal tanpa tahun. Hal ini menyulitkan sang Gubernur saat melakukan pengarsipan dokumen.

Atas keresahan tersebut, muncullah gagasan awal untuk menetapkan sistem penanggalan atau kalender Islam. Menindak lanjuti surat dari Abu Musa al-Asy'ari, Khalifah Umar bin Khattab pun memanggil Ali bin Abi Thalib, Abdurrahman bin Auf RA, Utsman bin Affan, Zubair bin Awwam RA, Sa'ad bin Waqqas, serta Thalhah bin Ubaidillah sebagai tim yang bertugas penyusunan kalender Islam.

Setelah tim disepakati, mulailah pembahasan mengenai penentuan tahun pertama. Hasilnya, usulan peristiwa hijrah Nabi Muhammad SAW. dari Mekkah ke Madinah disepakati sebagai penanda awal tahun menurut kalender Islam. Sebab hijrah merupakan momen transformasi dakwah Islam besar-besaran. Maka disebutlah dengan kalender Hijriah atau tahun Hijriah.

Selanjutnya pembahasan bulan pertama dalam kalender Hijriah. Khalifah Umar bin Khattab memilih bulan Muharram sebagai bulan pertama dalam susunan tahun Hijriah. Pendapat tersebut didukung Utsman bin Affan. Alasannya meskipun hijrah dilakukan di bulan Rabi' al-Awwal, akan tetapi permulaan hijrah dimulai sejak bulan Muharram.

Kemudian Khalifah Umar bin Khattab mengatakan, wacana hijrah dimulai setelah beberapa sahabat membaiat Nabi Muhammad SAW., yang dilaksanakan pada penghujung bulan Zulhijah. Adapun bulan yang muncul setelah Zulhijah yaitu bulan Muharram. Oleh sebab itu, Muharram dipilih serta disepakati menjadi bulan pembuka dalam tahun Hijriah.

(wia/imk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads