Polisi Koordinasi Hubinter Buru WNI 'Bos' Penipuan Pencet Like di Kamboja

Polisi Koordinasi Hubinter Buru WNI 'Bos' Penipuan Pencet Like di Kamboja

Wildan Noviansah - detikNews
Rabu, 03 Jul 2024 10:42 WIB
Dirkrimsus Polda Metro Jaya Kombes Ade Safri Simanjuntak (Wildan-detikcom)
Dirkrimsus Polda Metro Jaya Kombes Ade Safri Simanjuntak (Wildan/detikcom)
Jakarta -

Polisi masih terus mengembangkan penipuan modus pencet 'like' YouTube jaringan WNI di Kamboja yang merugikan Rp 800 juta. Polisi juga berkoordinasi dengan Divhubinter Mabes Polri untuk memburu D, dalang kasus penipuan yang tengah berada di Kamboja.

"Terus kita efektifkan profiling yang kita lakukan, tracing yang kita lakukan dan kita berkoordinasi efektif. Nanti apabila keberadaan daripada keterlibatan pelaku atau pihak lainnya yang berada di luar negeri kita akan lakukan efektivitas koordinasi dengan Divhubinter untuk melakukan pencarian maupun pengejaran terhadap pelaku," kata Dirkrimsus Polda Metro Jaya Kombes Ade Safri Simanjuntak kepada wartawan, Rabu (3/7/2024).

Diketahui pria D tersebut merupakan dalang kasus penipuan yang juga menggerakkan dua tersangka, yakni laki-laki EO (47) dan wanita inisial SM (29).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

EO dan SM sendiri sudah diringkus Polda Metro Jaya. Keduanya bertugas mencarikan rekening penampungan. Mereka sengaja mencari akun rekening baru untuk menampung hasil kejahatan.

"EO perannya memerintahkan Tersangka SM untuk mencari rekening. (Tersangka) mendapat keuntungan sejumlah Rp 1,5 juta per rekening. SM perannya mencari orang untuk membuat rekening dan menyerahkan kepada Tersangka EO, mendapat keuntungan sejumlah Rp 500 ribu per rekening," jelasnya.

ADVERTISEMENT

Sindikat ini menawarkan pekerjaan paruh waktu dengan memencet 'like' di video YouTube. Korban diimingi komisi Rp 31 ribu untuk setiap misi memencet like.

Sama seperti kasus pencet like video YouTube yang lain, korban diharuskan membayar deposit terlebih dahulu. Alih-alih mendapatkan untung, korban justru mengalami kerugian lebih dari Rp 806 juta.

Rekening Penampungan Dikirim ke Kamboja

Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya, Kombes Ade Safri Simanjuntak sebelumnya menyebut, sejauh ini, tersangka, yang sudah diamankan, sudah mengirimkan 15 rekening berisi duit kejahatan ke Kamboja.

"Tersangka EO telah melakukan pengiriman sejumlah sekitar 15 unit rekening ke Kamboja," kata Dirkrimsus Polda Metro Jaya Kombes Ade Safri Simanjuntak kepada wartawan, Jumat (28/6).

Selain itu, tersangka EO bertugas mencarikan ponsel baru yang kemudian dikirim ke Kamboja bersama rekening penampungan.

"Untuk rekening yang digunakan para tersangka dalam menampung uang hasil kejahatan semuanya menggunakan rekening Indonesia (campuran bank swasta dan bank milik negara) dan pembukaan rekening dilakukan menggunakan data-data orang Indonesia," ungkapnya.

Adapun data yang dipakai untuk pembukaan rekening itu bukanlah milik para korban penipuan like YouTube. Melainkan data orang lain yang dicari oleh SM berdasarkan koordinasi dengan EO atas arahan D yang berada di Kamboja.

"Bukan data-data korban penipuan, tetapi data-data pemilik atau pembuka rekening yang dicari oleh Tersangka S," terang Ade.

Sementara untuk pengiriman rekening itu disebut diminta oleh D kepada EO dan SM untuk mengirimkan rekening yang telah dibuat secara fisik untuk dikirimkan melalui ekspedisi.

Tujuannya untuk memudahkan D melakukan transaksi dengan uang hasil kejahatan itu.

"Dengan menggunakan jasa pengiriman ekspedisi. Dalam permintaan rekening tersangka yang berada di Kamboja meminta dikirimkan buku rekening dan ATM-nya berikut nomor handphone yang didaftarkan m-banking agar memudahkan melakukan transaksi," terang Ade Safri.

"Baik memindahkan uang atau mengambil uang, kemudian orang lain tidak dapat mempergunakan rekening tersebut kembali karena fisiknya ada pada pelaku yang berada di Kamboja," imbuhnya.

(wnv/mea)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads