Arahan Jokowi Buntut Harga Obat di RI 5 Kali Lebih Mahal dari Malaysia

Arahan Jokowi Buntut Harga Obat di RI 5 Kali Lebih Mahal dari Malaysia

Tim detikcom - detikNews
Rabu, 03 Jul 2024 07:39 WIB
Presiden Jokowi (dok. YouTube Divisi Humas Polri)
Foto: Presiden Jokowi (dok. YouTube Divisi Humas Polri)
Jakarta -

Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberi arahan terkait kondisi harga obat di Indonesia 5 kali lebih mahal daripada di Malaysia. Arahan ini disampaikan saat Jokowi rapat bersama Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin hingga Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang di Istana Negara, Jakarta.

"(Jokowi) Ingin agar alat kesehatan dan obat-obatan itu bisa sama dengan negara-negara tetangga, kan kita alat kesehatan dan obat-obat itu mahal," ujar Budi di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (2/7).

Jokowi juga meminta industri alat kesehatan hingga obat-obatan dibangun di Indonesia. Hal itu sebagai langkah antisipasi bila sewaktu-waktu pandemi terjadi lagi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Beliau (Jokowi) juga pesan (agar) obat-obatan dan alat kesehatan industri dalam negeri dibangun supaya bisa lebih di-resilliance Indonesia kalau ada pandemi lagi dan dibahas satu persatu. Kenapa harga obat dan alkes tinggi, yang kedua kok industrinya nggak maju-maju," tambahnya.

"Kita kasih masukan mungkin dari sisi jalur perdagangannya kita mungkin masih inefesiensi, tata kelolanya juga mesti dibikin lebih transparan dan terbuka sehingga tidak ada peningkatan harga yang unreasonable deh," jelasnya.

ADVERTISEMENT

Selain itu ia juga mendorong adanya koordinasi Menteri Kesehatan, Menteri Keuangan, Menteri Perindustrian, dan Menteri Perdagangan dalam mendesain satu ekosistem. "Nah koordinasi ini yang tadi bapak Presiden minta coba dirapiin," imbuh dia.

Harga Obat di RI 5 Kali dari Malaysia

Lebih lanjut, Budi juga menjelaskan terkait harga obat yang sempat dibahas saat rapat bersama Jokowi. Budi menyebut harga obat di Indonesia bisa lima kali lebih tinggi ketimbang di negara tetangga, Malaysia.

"Tadi juga disampaikan bahwa perbedaan harga obat itu tiga kali, lima kali dibandingkan dengan di Malaysia misalnya, 300 persen kan (sampai) 500 persen," ujar Budi.

Simak selengkapnya di halaman berikutnya.

Lihat juga Video: Imbauan Jokowi pada Presiden Baru Terkait Alkes

[Gambas:Video 20detik]



Budi lalu menjelaskan perbedaan harga itu dikarenakan terjadinya inefisiensi dalam perdagangannya dan masalah tata kelola. Ia ingin perbedaan harganya ini bisa dijabarkan transparan.

"Kita mesti bikin supaya lebih transparan, ada biaya-biaya yang mungkin harusnya tidak harus dikeluarkan. Kan ujung-ujungnya yang beli juga pemerintah juga, kan," tuturnya.

Kemenkes saat ini sedang berkoordinasi dengan asosiasi industri kesehatan untuk mencari solusi terkait hal ini. Ia menilai bila harga obat di luar negeri murah, harga obat di Indonesia juga bisa murah.

Jokowi Ingin Harga Obat Setara Negara Tetangga

Kemudian, Budi juga menyampaikan harapan dan keinginan Jokowi terkait persoalan harga obat tersebut. Menurutnya, Jokowi menginginkan harga obat setara dengan negara tetangga.

"(Pak Jokowi) ingin agar alat kesehatan dan obat-obatan itu bisa sama dengan negara-negara tetangga. Kan kita alat kesehatan dan obat-obat itu mahal," ujar Budi di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (2/7).

Budi mengatakan Jokowi juga minta agar industri alat kesehatan dibangun. Hal ini agar Indonesia bisa sigap bila sewaktu-waktu pandemi terjadi lagi.

Halaman 2 dari 2
(maa/fas)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads