Ketua DPR RI Puan Maharani meminta data pemain judi online di lingkungan DPR dibuka secara transparan ke publik. Hal ini menyusul temuan dari Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) yang menyebutkan ada ribuan anggota DPR dan DPRD yang terjerat judi online.
"Kalau memang itu ada, ya, sebutin namanya," kata Puan Maharani kepada wartawan di gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Selasa (2/7/2024).
Puan menyebutkan keterbukaan data di publik penting supaya tak ada kesalahpahaman. Ia tak ingin pengungkapan data itu justru menjadi fitnah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Biar nggak ada fitnah," tambahnya.
Adapun Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR telah menerima laporan dari PPATK mengenai data di lingkungan DPR termasuk anggota Dewan diduga terlibat judi online. Ketua MKD DPR, Adang Daradjatun menyampaikan total sebanyak 60 orang diduga terlibat dengan rincian 58 orang di DPR dan 2 orang anggota DPR.
"Yang pasti hanya ada dua anggota DPR dan statusnya terduga. Kita akan klarifikasi. Lalu anggota, dalam arti bukan anggota DPR ya, orang yang bekerja di lingkungan DPR sebanyak 58," kata Adang kepada wartawan di gedung MPR/DPR/DPD RI, Senayan, Jakarta, Selasa (2/7/2024).
Adang mengatakan total angka perputaran judi online tersebut mencapai Rp 1,9 miliar. Dia mengatakan angka itu merupakan laporan dari PPATK dan Ketua Satgas Pemberantasan Judi Online sekaligus Menko Polhukam Hadi Tjahjanto.
"Angkanya Rp 1,926 miliar," ujar politikus PKS itu.
"Iya (dari PPATK). Surat resmi dari Menko Polhukam sebagai ketua satgas," sambung Adang.
Simak Video 'MKD Kantongi Dua Nama Anggota DPR yang Diduga Main Judi Online':
(dwr/eva)