Tenda dan lapak milik pengungsi dan pencari suaka dari luar negeri ada di belakang kantor UNHCR Indonesia di Jl Setiabudi Selatan, Jakarta Selatan. Tenda-tenda itu dibongkar Satpol PP. Terlihat sejumlah warga negara asing (WNA) menangis melihat tenda dan lapaknya dibongkar.
Pantauan detikcom di lokasi pembongkaran, Selasa (2/7/2024) pukul 09.16 WIB, lapak dan tenda milik WNA itu diangkut ke dalam truk milik Satpol PP. Beberapa WNA juga diangkut naik ke mobil milik Ditjen Imigrasi.
Beberapa WNA itu terlihat bingung saat tenda dan lapaknya dibongkar. Terlihat seorang ibu meneteskan air mata saat anaknya diangkut naik ke mobil oleh petugas. Petugas gabungan seperti dari Kantor Imigrasi Jakarta Selatan mencoba memberikan penjelasan kepada para pengungsi dan pencari suaka itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Salah satu pengungsi, yakni Ali, mengaku bingung dengan adanya penertiban ini. Dia yang datang dari Somalia sejak 10 tahun lalu itu mengaku tidak bisa kembali ke negara asalnya.
"I'm sitting here 10 years. I'm not talking bahasa, I'm not talking English. I don't have country to come back (Saya sudah 10 tahun di sini. Saya tidak bicara bahasa Indonesia, saya tidak bicara bahasa Inggris. Saya tidak punya negara untuk pulang)," kata Ali sembari menangis.
![]() |
Terpantau WNA lainnya terlihat menunggu dan antre di pintu belakang kantor UNHCR. Mereka berharap mendapatkan kepastian akan nasibnya.
Sebelumnya diberitakan, pihak UNHCR mengingatkan kepada para pengungsi dan pencari suaka untuk mematuhi aturan yang ada di Indonesia. Bermalam hingga membangun tenda di sekitar kantor UNHCR disebut sebagai pelanggaran terhadap perda. Pihak UNHCR pun mengapresiasi penertiban yang dilakukan oleh petugas gabungan.
![]() |
Simak juga Video: Ratusan Pengungsi Rohingya yang Mendarat di Sumut Punya Tanggal Lahir Sama