Koordinator Masyarakat Anti Korupsi Indonesia (MAKI) Boyamin Saiman mengkritik keras Wakil Ketua KPK Alexander Marwata yang mengakui gagal memberantas korupsi di Tanah Air. Boyamin menilai Alex menyalahkan pihak lain atas kegagalannya tersebut.
"Itulah tipikal Alex Marwata, selalu melempar kegagalan dan kesalahannya kepada pihak lain. Dalam kasus ini dia merasa delapan tahun gagal, ya memang gagal segagal-gagalnya dan itu faktornya dia, faktornya adalah Alex Marwata sendiri," kata Boyamin kepada wartawan, Senin (1/7/2024).
Boyamin mengibaratkan Alex Marwata sebagai tukang ngerem sejak periode pertama menjadi pimpinan KPK. Tukang ngerem yang dimaksud Boyamin adalah Alex Marwata sebagai pimpinan KPK yang kompromi dengan pelemahan terhadap lembaga antirasuah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Terus atas dasar tukang ngeremnya itu, atau atas dasar komprominya itu dia terpilih lagi periode kedua, di mana DPR sangat memuji dia karena termasuk orang yang kompromi dan setuju revisi UU KPK," ucapnya.
Dia merasa aneh dengan pengakuan Alex atas kegagalannya dalam memberantas korupsi di Indonesia. Menurut Boyamin, seharusnya Alex sudah paham sejak awal dirinya kompromi dengan pelemahan KPK akan membuat pemberantasan korupsi tak bertaji.
"Karena itu dimulai dari persetujuan Pak Alex Marwata terhadap revisi UU KPK, kemudian persetujuan Pak Alex terhadap tes wawasan kebangsaan yang menendang pentolan-pentolan orang hebat KPK keluar dari KPK," ujar Alex.
"Dan sekarang seakan-akan dia menangis, padahal dia sadar sebenarnya persoalan ini sejak awal dia bisa memprediksi ini, tapi sekarang seolah-olah menangis, kan aneh," sambungnya.
Boyamin menyindir Alex Marwata berjiwa seperti anak-anak. Menurutnya, Alex mengakui kegagalannya dengan menyalahkan pihak lain, yaitu Kejaksaan dan Polri yang dianggapnya sulit bersinergi dengan KPK.
"Ini kan kita hanya membaca atau mendengarkan orang curhat, karena memang Pak Alex Marwata itu versi saya adalah orang yang jiwanya kanak-kanak, kegagalannya dilempar orang lain itu kan jiwanya kanak-kanak," katanya.
Alex Marwata Akui Gagal Berantas Korupsi
Sebelumnya, Wakil Ketua KPK Alexander Marwata mengungkapkan sederet masalah yang dihadapi oleh KPK saat ini. Ia menyebut koordinasi antara lembaga terkait seperti Polri dan Kejaksaan tak berjalan dengan baik. Alex menyatakan gagal dalam memberantas korupsi.
Hal tersebut disampaikan Alex dalam rapat kerja dengan Komisi III DPR RI di Gedung Nusantara II, Senayan, Jakarta Pusat. Alex mengatakan regulasi antarlembaga dalam penangan perkara korupsi tak berjalan dengan baik.
Simak selengkapnya di halaman selanjutnya:
Lihat juga Video: Alex Marwata: Sulit Jadi Pimpinan KPK, Saya Tak Tahu Penyidik Loyal ke Siapa
Alex mengatakan ada tiga lembaga yang menangani kasus korupsi di Indonesia. Bahkan, katanya, seringkali tugas koordinasi dan supervisi antarlembaga tak berjalan dengan baik.
"Sedangkan kalau di KPK ada tiga lembaga Bapak Ibu sekalian, KPK, Polri dan Kejaksaan. Memang di dalam Undang-Undang KPK yang lama maupun yang baru, ada fungsi koordinasi dan supervisi ya, apakah berjalan dengan baik? Harus saya sampaikan Bapak Ibu sekalian, tidak berjalan dengan baik," kata Alex dalam rapat, Senin (1/7/2024).
Ia mengatakan masih ada ego sektoral dalam kerja-kerja tersebut. Ia mengatakan seringkali menghadapi kasus tumpang tindih kepentingan saat menindaklanjuti suatu kasus yang berkaitan dengan lembaga.
Alex kemudian mengakui jika selama delapan tahun di KPK, dirinya belum berhasil memberantas korupsi. Alex mengatakan dirinya gagal.
"Dan saya harus mengakui secara pribadi 8 tahun saya di KPK kalau ditanya 'Apakah Pak Alex berhasil?', saya tidak akan sungkan- sungkan, saya gagal memberantas korupsi Bapak Ibu sekalian, gagal," pungkasnya.