.webp)
Ketua KPK sementara Nawawi Pomolango memahami citra lembaga yang dipimpin oleh pihaknya kini dalam keadaan terpuruk. Ia menilai salah satu alasannya adalah kasus yang menimpa pemimpin terdahulu.
"Sedikit tambahan barangkali pimpinan berhubungan soal citra lembaga, kami sangat memahami keterpurukan citra lembaga seperti ini karena ada beberapa yang melatarbelakanginya, misalnya case-nya ketua terdahulu," kata Nawawi dalam rapat kerja dengan Komisi III DPR RI, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (1/7/2024).
Nawawi menyebut kasus yang dihadapi ketua terdahulu, dalam hal ini Firli Bahuri, juga tidak jelas. Ia menyinggung berkas perkara yang bolak-balik di tingkat Polda Metro Jaya dan Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Persoalan yang dihadapi ketua terdahulu itu sampai sekarang tidak clear, berkas perkaranya bolak-balik pada tingkat Kepolisian Daerah Metro dan Kejaksaan Tinggi DKI dan kami sudah menerima keterpurukan daripada penetapan yang bersangkutan sebagai tersangka," ujar Nawawi.
"Sekarang kita tahu bagaimana dengan nasib citra lembaga itu terkemas daripada pemberitaan-pemberitaan yang penetapan tersangka terhadap mantan ketua terdahulu," sambungnya.
Ia mengatakan kasus rutan KPK juga menambah citra buruk lembaga ini. Padahal, katanya, KPK sudah memberikan hukuman etik sampai diberhentikan.
"Yang berikutnya barangkali soal rutan KPK menambah buruk citranya kami sudah melakukan segala bentuk tindakan hukuman etik, hukuman disiplinnya, kami berhentikan keseluruhan, kemudian ada dari beberapa mereka melakukan penyelidikan dan sekarang dalam proses penyidikan. Sudah kami lakukan," pungkasnya.
Simak Video 'Momen Pimpinan KPK 2019-2024 Pamit ke Komisi III DPR':
