Masih Belum Surut Banjir Cipayung Depok Bak Kampung Mati

Masih Belum Surut Banjir Cipayung Depok Bak Kampung Mati

Tim detikcom - detikNews
Senin, 01 Jul 2024 08:56 WIB
Kondisi di Jalan Bulak Barat, Cipayung Depok. (Maulana/detikcom)
Foto: Kondisi di Jalan Bulak Barat, Cipayung Depok. (Maulana/detikcom)

Pemkot Mulai Data Lahan Warga untuk Dibebaskan

Ketua RT 04, RW 08, Bulak Barat, Cipayung Depok, Naseri mengatakan Pemkot Depok mulai mendata lahan warga yang hendak dibebaskan setelah banjir berbulan-bulan. Naseri mengatakan ada 14 bidang lahan yang didata.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kemarin udah disurvei dari pihak pemkot mau bebasin semua lahan di situ, karena kan warga merasa dirugikan, lahan nggak bisa diolah, rumah ditinggalin nggak bisa ditempatin," kata Naseri.

Menurutnya, ada sekitar 14 bidang lahan dicatat pihak Pemkot Depok. Lahan itu mulai dari rumah tinggal, ruko, rumah kontrakan, hingga lahan kosong.

ADVERTISEMENT

Naseri menyampaikan tak ada warga yang keberatan mengenai rencana Pemkot Depok untuk pembebasan lahan. Sebab, lanjut dia, warga juga ingin mendapatkan solusi atas masalah banjir yang tak kunjung surut.

"Jadi Pemkot Depok kasih usulan, gimana kalau dibebasin, ya warga mau dibebasin, dia dibayar cari tempat lain, dibanding dipanteng di situ nanti kebanjiran lagi kebanjiran lagi," ucapnya.

Ketua RT Sebut Bak Kampung Mati

Naseri menuturkan kondisi Kampung Bulak Barat semakin sepi sejak dilanda banjir. Biasanya keramaian di kampung itu berlangsung hingga malam hari.

"Sepi, sepi banget, biasanya ramai sampe 24 jam ya istilahnya tukang-tukang gerobak itu kalau malam masih pada lewat kadang sampai pagi, sekarang nggak berani lagi lewat, apalagi kalau lagi tinggi airnya mobil motor juga nggak bisa lewat, siapa mau lewat situ lagi orang jalan kaki juga ngeri," kata Naseri.

Naseri mengatakan kondisi itu juga berdampak pada sejumlah warung yang beroperasi di Kampung Bulak Barat. Sebelum dilanda banjir, warung kerap buka sampai malam hari, tetapi kini sudah tutup.

Dia mengatakan warga sempat menyampaikan protes dengan memasang spanduk bertuliskan 'Jalan Sudah Mati' lantaran Jembatan Pesanggrahan yang selalu tergenang banjir.

"Warung juga jadi sepi, kalau siang buka tapi malem jam 6-7 udah banyak tutup, siapa yang mau beli jalannya sepi, kalau dulu bisa sampe malem. Sempat didemo juga 'jalan ini sudah mati'. Ya iya sudah mati karena nggak ada yang berani lewat," ucapnya.

Naseri menjelaskan Kampung Bulak Barat khususnya Jembatan Pesanggrahan ramai dilintasi pengendara karena merupakan jalur alternatif. Jembatan itu diketahui menghubungkan dua kecamatan di Depok yakni Sawangan dan Cipayung.

"Jadi jembatan itu salah satu alternatif buat penyeberangan dan perbatasan wilayah, jadi kalau mau ke Pasir Putih, Sawangan Permai, tempat wisata kolam renang Pasir Putih, jadi ramai. Sekarang muter semua orang, termasuk saya," katanya.


(idn/idn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads