Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) melalui Pusat Prestasi Nasional (Puspresnas) mengembangkan Kurasi Talenta dan Sistem Informasi Manajemen Talenta (SIMT). Hadirnya kedua platform ini diharapkan dapat menjadi basis data talenta nasional dalam rangka mendukung pengembangan talenta nasional secara terintegrasi dan berkelanjutan.
Staf Ahli Mendikbud Ristek (SAM) Bidang Manajemen Talenta, Tatang Muttaqin menjelaskan pembangunan SIMT memungkinkan terciptanya ekosistem talenta dari para siswa di berbagai jenjang pendidikan. Menurutnya, hal ini penting untuk membantu siswa mengembangkan potensi dan minat, sekaligus proses meniti karier di masa depan.
"Baik dalam karier belajar maupun karier pekerjaan di masa mendatang. Inilah keterkaitan antara kurasi dan platform yang disimpan dalam sistem informasi manajemen talenta," ujar Tatang dalam keterangan tertulis, Minggu (30/6/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hal ini disampaikannya dalam Silaturahmi Merdeka Belajar (SMB) bertema Fasilitasi Karier Belajar dengan Kurasi Talenta dan SIMT di Jakarta, Kamis (27/6).
Tatang menjelaskan hasil Kurasi Talenta memberikan informasi terhadap kualitas penyelenggaraan ajang serta memberikan penghargaan kepada talenta berprestasi. Hal ini termasuk pemberian insentif berupa jaminan karier belajar, jalur prestasi pada PPDB hingga penerimaan mahasiswa baru dan pemberian BOS Kinerja Prestasi untuk sekolah.
Selain diperuntukkan sebagai penyimpanan data terintegrasi, terstruktur, dan terskala, SIMT menjadi wadah dalam memantau dan memetakan prestasi siswa. SIMT juga menjadi sumber informasi publik mengenai talenta prestasi yang menampilkan portofolio prestasi sebagai data untuk menganalisa dan mengevaluasi talenta.
Tak hanya itu, lanjut Tatang, SIMT dapat membantu siswa untuk mengakses jalur khusus dalam pendidikan.
"Sistem ini dapat berfungsi sebagai jalur khusus, misalnya bagi mereka yang sudah mencapai prestasi tertentu untuk dapat masuk ke PPDB melalui jalur prestasi," jelas Tatang.
Tatang berharap seluruh kepala dinas di tingkat provinsi, kabupaten, kota, dan para siswa dapat memahami proses kurasi talenta dan pendataan melalui SIMT. Dengan demikian, mereka dapat memilih mengikuti lomba-lomba yang direkomendasikan dan bereputasi guna pengembangan masa depan.
Sementara itu Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sulawesi Tengah, Yudiawati V. Windarrusliana, menyampaikan pihaknya terus melakukan berbagai upaya agar satuan pendidikan benar-benar memahami sistem informasi manajemen talenta.
"Oleh karena itu, setiap kegiatan harus disampaikan kepada kepala sekolah, tenaga pendidik, dan siswa. Kami juga bekerja sama dengan organisasi pendidikan seperti Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) dan Ikatan Guru Indonesia (IGI) untuk menyebarluaskan informasi ini," katanya.
"Yang terpenting adalah memberikan penghargaan kepada satuan pendidikan yang telah berupaya keras untuk menyosialisasikan aplikasi SIMT kepada siswanya, sehingga mereka tahu cara menggunakan aplikasi ini dengan baik. Dengan implementasi maksimal SIMT, harapan atau prestasi siswa akan tercatat dengan baik," imbuhnya.
Di sisi lain, Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Singaraja Made Sri Astiti mengapresiasi hadirnya platform Sistem Informasi Manajemen Talenta (SIMT).
"SIMT membantu sekolah-sekolah dalam proses PPDB karena dapat melihat data siswa berprestasi di bidang akademik maupun nonakademik. Selanjutnya para siswa diberikan pembinaan secara rutin hingga berlanjut kepada lomba yang sesuai dengan minat dan bakatnya," ungkapnya.
Ia pun mengajak sejawatnya untuk mencoba dan memanfaatkan Kurasi Talenta dan SIMT agar siswa-siswa berprestasi dapat tercatat di pangkalan data SIMT.
"Data tersebut sangat penting karena dapat menjadi portofolio bagi karier siswa kedepannya, baik beasiswa maupun pekerjaan," sambungnya.
Tatang mengungkapkan pemerintah khususnya Kemendikbudristek berupaya menyelenggarakan berbagai ajang prestasi. Melalui Balai Pengembangan Talenta Indonesia, pihaknya menyelenggarakan sekitar 42 ajang.
Selain itu, masyarakat, pihak swasta, BUMN, dan lainnya juga menyelenggarakan berbagai ajang talenta atau kompetisi, baik akademik maupun non akademik.
"Untuk memastikan bahwa semua ajang tersebut benar-benar merepresentasikan portofolio dan kemampuan siswa, maka langkah yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan kurasi. Dalam konteks pendidikan, ini mirip dengan proses akreditasi yang digunakan di satuan pendidikan," papar Tatang.
Tatang menyebut bagi siswa yang memiliki prestasi di tingkat nasional, mereka akan memiliki akses ke berbagai kesempatan fasilitasi karier belajar yang lain.
"Termasuk beasiswa untuk studi lanjut, baik melalui Beasiswa Maju maupun Beasiswa Pendidikan Indonesia. Bahkan, ada yang bisa sampai ke tingkat internasional," kata Tatang.
Sementara itu, Made Sri Astiti menilai Kurasi Talenta menjadi hal penting bagi satuan pendidikan dalam mengarahkan siswanya ke lomba atau ajang yang relevan sehingga memungkinkan para siswa tercatat dalam SIMT.
"Masuknya siswa dalam SIMT sangat penting karena membuka peluang untuk mendapatkan berbagai fasilitas, terutama beasiswa Indonesia Maju, serta memberikan kontribusi positif pada penilaian kinerja lembaga," tuturnya.
Ia menambahkan, pelaksanaan kurasi lomba juga berdampak signifikan bagi siswa dengan berbagai bakat dan minat. Sebab, siswa dapat mengikuti berbagai lomba yang diadakan oleh perguruan tinggi atau lembaga lain.
"Adanya penilaian pada kurasi setiap tahunnya mendorong penyelenggara untuk terus meningkatkan kualitas lomba dan menjadikannya lebih bermanfaat serta memiliki nilai tambah bagi masyarakat," ucapnya.
Pemanfaatan Kurasi Talenta dan SIMT pun dirasakan oleh, penerima Beasiswa Indonesia Maju dalam negeri Angkatan 2 Arjuna Ayasa Putra.
Saat masih duduk di kelas XII SMA, Arjuna mengikuti pendaftaran beasiswa Indonesia Maju, tetapi belum memahami sepenuhnya nilai dari lomba-lomba yang diikuti. Dengan adanya kurasi dan SIMT, ia dapat mengetahui lembaga-lembaga selain Puspresnas yang telah masuk kurasi.
Arjuna mengatakan hal tersebut mempermudahnya dalam menilai serta memilih instansi penyelenggara lomba yang berkualitas. Ia juga mengaku getol melakukan sosialisasi tentang pemanfaatan kurasi talenta dan SIMT ke junior di sekolah agar dapat mengakses kesempatan fasilitasi karier belajar seperti dirinya.
"Berkat pemanfaatan kurasi dan SIMT, saya berhasil meraih beasiswa Indonesia Maju dalam negeri Angkatan ke-2," pungkasnya.