Ma'ruf Akan Dalami 20 Ribu Kuota Tambahan Haji Reguler Dipakai ONH Plus

Dwi Andayani - detikNews
Jumat, 28 Jun 2024 16:52 WIB
Wapres Ma'ruf Amin (Dwi Andayani/detikcom)
Malang -

Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin menanggapi soal 20 ribu kuota tambahan haji reguler yang dialihkan ke ONH Plus. Ma'ruf mengatakan pihaknya akan melakukan pengecekan dan memperdalam hal tersebut.

"Nanti diperdalam apa betul ada apa tidak ada," ujar Ma'ruf, di Malang, Jawa Timur, Jumat (28/6/2024).

Ma'ruf mengatakan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas telah membantah hal tersebut. Namun Ma'ruf mengaku akan tetap mendalami dan mempertanyakan alasan jika benar terjadi pengalihan.

"Ya kalau soal pengalihan itu, Menteri Agama membantah tidak ada. Nanti kita lakukan pendalaman apa betul ada alasannya, kenapa?," kata Ma'ruf.

"Kalau ada alasannya apa, jadi nanti kita akan dalami," sambungnya.

Diketahui sebelumnya, Tim Pengawas (Timwas) Haji DPR mempertanyakan 20 ribu kuota tambahan haji reguler yang dialihkan ke ONH Plus. Timwas menyatakan hal ini tidak sesuai dengan hasil rapat panitia kerja (panja).

Anggota Timwas Haji DPR, John Kenedy Azis, awalnya menjelaskan bahwa Indonesia mendapatkan tambahan 20 ribu kuota haji tersebut jauh sebelum Panja dibuat.

"Panja Haji juga dibuat setelah kita mendapat informasi ada tambahan kuota sebesar 20 ribu," kata John kepada wartawan di Makkah, Arab Saudi, Jumat (14/6).

Sebanyak 20 ribu kuota tambahan tersebut disampaikan oleh pemerintah melalui Kementerian Agama (Kemenag). Adanya kuota tambahan itu diharapkan mempercepat keberangkatan calon anggota jemaah haji yang sudah menunggu bertahun-tahun.

"Tambahan kuota haji itu kita berharap, komposisi antara jemaah haji reguler dan ONH plus ada 8% pembagian, itu undang-undang yang menyatakan demikian," katanya.

Belakangan diketahui, separuh kuota tambahan itu diberikan untuk ONH Plus. Yang mana, menurut John, saat Panja dibuat hingga diputuskan tidak ada pembahasan jumlah kuota tambahan untuk ONH Plus.




(dwia/dek)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork