Palembang - Target Pemprov Sumatra Selatan (Sumsel) menjadi lumbung energi nasional mulai mendekati kenyataan. Rencananya pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) dengan kapasitas 300 MW akan segera dibangun."Dalam waktu dekat sudah ada investor swasta nasional yang berminat memanfaatkan panas bumi itu. Mereka akan melihat lokasi panas bumi dulu," kata kepala Dinas kepala Dinas Pertambangan dan Pengembangan Energi Sumsel, H.N. Suratno, di kantornya, Jl Kapten A. Rivai, Palembang, kepada pers, Senin (12/02/2007). Menurut Suratno, potensi panas bumi ini ditemukan di perbatasan Kabupaten Muara Enim dan Kabupaten Lahat tepatnya di Rantau Dadap. "Potensi ini belum dieksplorasi," imbuhnya. Suratno menambahkan, perusahaan yang berminat untuk menanamkan modalnya yakni Star Energi yang sudah mengembangkan PLTP di Gunung Wayang Windu, Pengalengan, Jawa Barat dengan kapasitas 2 x 100 MW. Dia berharap perusahaan ini mau berinvestasi di Sumsel. "Keberadaan PLTP, memiliki banyak keunggulannya. Selain ramah lingkungan, juga tidak memiliki efek samping. Sebab, PLTP memanfaatkan uap yang muncul dari panas bumi untuk menggerakkan turbin sebagai pembangkit," jelasnya. Namun diakui Suratno, untuk melakukan eksplorasi membutuhan biaya yang besar. Tetapi setelah tereksploitasi, operasionalnya murah. "Dan ingat, 300 MW ini bukan untuk beberapa tahun saja, melainkah ini energi terbarukan. Tidak ada habisnya, selama ada siklus air tanah di dalam bumi dan pemanasan dilakukan secara konstan," tambahnya. Sebelumnya, PT Odira Energy Persada yang memenangkan tender kontrak migas di Blok Karang Agung yang terletak di wilayah Kabupaten Musi Banyuasin. Kabupaten Banyuasin berencana akan menanamkan investasi sebesar 30 juta dollar AS untuk melakukan kegiatan eksplorasi pada blok tersebut. Usai bertemu Wakil Gubernur Sumsel Mahyuddin NS, Presiden Direktur PT Odira Energy Persada Farouk Rais menjelaskan kepada pers, eksplorasi oleh PT Odira Energy Persada diharapkan dapat terlaksana pada 2008. Blok Karang Agung terdapat satu sumur Panaguan I yang diindikasikan mengandung gas serta dua sumur, yakni Kubu dan Sinar, yang diindikasikan mengandung minyak. Ketiga sumur tersebut masih berstatus sumur temuan (
discovery well). Semuanya ditemukan pada tahun 1986, tetapi belum pernah dieksplorasi. Untuk memulai aktivitasnya, PT Odira Energy Persada telah menandatangani kontrak untuk mengelola sumur-sumur tersebut pada 16 Januari 2007. Kemudian perusahaan ini akan melakukan proses seismik untuk meneliti kandungan minyak dan gas yang ditargetkan mulai bulan Agustus 2007 dan proses seismik dijadwalkan memakan waktu satu tahun. Mengenai besarnya besarnya cadangan minyak dan gas di Blok Karang Agung, PT Odira Energy Persada belum dapat dapat menjelaskan, karena menunggu hasil proses seismik dulu.
(tw/ndr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini