Bandung - Meski belum resmi, kesepakatan soal izin pemakaian jilbab membuat suasana di Rumah Sakit Kebon Jati Bandung sedikit berbeda. Sejumlah perawat langsung mengenakan jilbab.Menurut pantauan detikcom di Rumah Sakit Kebon Jati, Jl Kebon Jati, Bandung, Jawa Barat, Senin (12/2/2006) pukul 15.00 WIB, setidaknya ada dua perawat yang memakai jilbab. Mereka adalah Sumiyati dan Eti. "Karena belum tersosialisasi kepada semua teman-teman (perawat), jadi hari ini belum banyak yang menggunakan jilbab. Tapi kita sepakat mulai besok akan memakai jilbab," kata Sumiyati.Menurut Sumiyati, tidak ada perawat lain maupun pasien yang keberatan dirinya mengenakan pakaian muslimah tersebut. Bahkan sebaliknya, beberapa pasien malah memberi ucapan selamat."Tidak ada protes dari perawat lain atau pasien. Mereka malah memberikan selamat kepada saya," tutur Sumiyati.Namun sejumlah perawat yang langsung ditemui detikcom memberikan pendapat yang berbeda. Ada yang setuju, terkesan menolak dan ada pula yang enggan berkomentar."Alhamdulillah jika diizinkan. Terus terang saya selama ini belum memakai jilbab. Tapi dengan adanya kesepakatan ini saya lebih leluasa," kata seorang perawat yang tak mau disebutkan namanya."Saya tidak mau berkomentar. Saya tidak mau ikut campur. Prinsip saya, ikuti aturan di sini. Sejak tahun 1975 saya bekerja di sini, ya seragamnya seperti ini (tanpa jilbab). Tidak usah diubah," kata Eddy Mulyani, perawat yang lainnya.Seorang pasien bernama Dede (47) mengaku tidak keberatan penggunaan jilbab oleh perawat. Dede yakin, jilbab tidak akan menggangu pelayanan para perawat Rumah Sakit Kebon Jati."Bagi saya tidak menjadi masalah selama tidak mengurangi pelayanan. Suster di sini baik-baik dibandingkan rumah sakit lain. Saya rasa jilbab tidak akan mengubah pelayanan mereka," ungkap Dede.
(djo/nrl)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini