Wadir RS Kebon Jati Bandung Izinkan Perawat Pakai Jilbab
Senin, 12 Feb 2007 13:51 WIB
Bandung - Wakil Direktur Rumah Sakit Kebon Jati Bandung, Yunandi, akhirnya mengizinkan para perawat memakai jilbab. Namun, Yunandi buru-buru menegaskan, ini keputusannya pribadi.Izin mengenakan jilbab bagi perawat itu tertuang dalam surat kesepakatan yang ditandatangani pihak Rumah Sakit Kebon Jati dan Front Pembela Islam (FPI) Bandung sebagai saksi. Dari pihak rumah sakit yang menandatangani surat tersebut adalah Yunandi dan dua pejabat lainnya, yakni Yoyo Mulyadi dan Euis Hasanah. Sedangkan dari pihak FPI Bandung adalah Asep Syarifudin dan Syaiful Abdullah.Surat kesepakatan itu ditulis dengan tulisan tangan dan menegaskan tidak keberatan pemakaian jilbab oleh para perawat selama bertugas."Tapi ini secara pribadi ya. Saya tidak tahu bagaimana tanggapan dari pasien, perawat lain, direktur maupun yayasan. Terserah kalau mereka (perawat) mau mengenakan jilbab besok atau nanti siang," ujar Yunandi.Perwakilan perawat, Sumiyati menyatakan, meski belum sesuai harapan pihaknya cukup senang dengan kesepakatan ini. Menurutnya, Serikat Pekerja Farmasi dan Kesehatan Rumah Sakit Kebon Jati akan terus berjuang agar hal ini menjadi keputusan resmi direksi maupun yayasan."Nanti siang perawat yang memakai kerudung kita lihat reaksinya seperti apa. Intinya kami tidak takut lagi memakai kerudung (jilbab)," ujar Sumiyati.Menurut Sumiyati, jumlah perawat di Rumah Sakit Kebon Jati sekitar 300 orang. Dari jumlah itu, 70 persen di antaranya beragama Islam dan sebagian besar mengenakan jilbab.
(djo/nrl)