PNM memberikannya modal pinjaman untuk membuka usaha melalui program PNM Mekaar (Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera). Salah satu pelaku usaha yang merasakan manafaat program ini yaitu pengrajin anyaman mansiang.
Disebutkan, berbagai jenis produk anyaman, pengrajin anyaman mansiang harus terus melakukan inovasi dengan memproduksi barang yang unik dan menarik. Awalnya, anyaman mansiang ini biasanya dipakai ibu-ibu sebagai tas belanja di pasar, namun kini berbagai produk anyaman mansiang juga turut digemari masyarakat.
Seorang pelaku usaha ultra mikro asal Padang, Yeni Walnita, terus berupaya melakukan berbagai pengembangan produk-produk yang dibuatnya. Salah satu upaya ia lakukan dengan menjadi nasabah PNM Mekaar dan rutin mengikuti pelatihan yang diberikan oleh PNM/
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sejak gabung jadi nasabah Mekaar saya ikut klasterisasi daun mansiang dan peningkatan kompetensi UMKM kriya. Kalau nggak gitu saya mungkin nggak kebayang bikin produk berbagai macam kaya gini," ungkap Yeni, sebagaimana keterangan tertulis yang diterima, Selasa (25/6/2024).
Aneka produk Anyaman Mansiang buatannya antara lain tas mukena, tas laptop, dompet pesta wanita, tas selempang pria, kotak tisu, pouch tumbler dan masih banyak lagi. Apalagi dengan tambahan ornamen, semakin banyak yang tertarik.
Yeni mendapatkan omset rata-rata hingga 5 juta rupiah setiap bulannya. Ia juga telah memasarkan produknya secara online dan membuka lapangan pekerjaan bagi orang-orang di sekitarnya.
"Alhamdulillah sudah ada yang bantu. Di Taratak sini banyak perempuan yang sulit mencari uang. Jadi mereka bantu-bantu saya membuat kreasi anyaman," kata Yeni.
Diketahui, PNM Mekaar (Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera) dilakukan dengan aktivitas pendampingan usaha dan dilakukan secara berkelompok. Disebutkan, nasabah PNM Mekaar memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam berusaha, namun terbatasnya akses pembiayaan modal kerja.
Hal ini disebut menyebabkan keterampilan berusaha kurang termanfaatkan. Beberapa alasan keterbatasan akses tersebut meliputi kendala formalitas, skala usaha, dan ketiadaan agunan.
(dwia/dwia)