Tanggal 29 Juni diperingati sebagai Hari Keluarga Nasional (Harganas). Tahun ini merupakan peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) yang ke-31 tahun di mana puncak acaranya akan diselenggarakan di Kota Semarang, Jawa Tengah (Jateng).
Kota Semarang akan menjadi tuan rumah peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke-31 pada tanggal 29 Juni 2024. Acara ini yang digelar oleh Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN).
"Tahun 2024 ini didapuk dan mendapatkan amanah dari BKKBN RI untuk menjadi tuan rumah Harganas ke-31," kata Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu, seperti dilansir Antara.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Akan ada banyak kegiatan, berupa pameran, stan UMKM, hingga puncak kegiatan yang rencananya dihadiri Presiden RI Joko Widodo, serta ada gala dinner," imbuhnya.
Tema Peringatan Harganas ke-31 Tahun 2024
Mengutip Humas Jateng, tema besar peringatan Harganas ke-31 atau Hari Keluarga Nasional tahun 2024 adalah "Keluarga Berkualitas Menuju Indonesia Emas". Harganas kali ini juga menjadi sebuah momen untuk kembali mengingat pentingnya peran keluarga dalam membentuk karakter generasi muda.
Dalam peringatan Harganas 2024 ini, turut diselenggarakan pelayanan keluarga berencana di beberapa perusahaan, pelayanan donor darah, dan kegiatan lainnya. Rencananya, puncak peringatan Harganas 2024 di Kota Semarang pada 29 Juni 2024 akan dihadiri oleh Presiden RI, Joko Widodo (Jokowi).
Sejarah Hari Keluarga Nasional Tanggal 29 Juni
Menurut BKKBN, sejarah peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) tidak terlepas dari perjuangan yang telah dilakukan oleh para pahlawan usai kemerdekaan Indonesia. Meski sudah merdeka, situasi negara Indonesia saat itu belum begitu kondusif.
Untuk itu, wajib militer sempat diberlakukan bagi rakyat Indonesia. Mereka yang turut berjuang ke medan perang harus rela untuk mengorbankan nyawa dan berpisah dengan keluarganya. Dengan segala usaha yang telah dilakukan, Indonesia akhirnya berhasil mendapatkan pengakuan kedaulatan dari Belanda pada tanggal 22 Juni 1949.
Satu minggu kemudian, tepatnya pada tanggal 29 Juni 1949, para pejuang yang selamat dari medan perang pun kembali berkumpul dengan keluarganya. Momen inilah yang menjadi landasan dicetuskannya peringatan Hari Keluarga Nasional di Indonesia.
Hari Keluarga Nasional digagas oleh Prof. Dr. Haryono Suyono, Ketua BKKBN di era kepemimpinan Presiden RI Soeharto. Haryono menyampaikan tiga pokok pikiran mengenai gagasannya kepada Presiden Soeharto hingga akhirnya disetujui. Maka lahirlah peringatan Hari Keluarga Nasional setiap tanggal 29 Juni.
Selain itu, Hari Keluarga Nasional juga berbarengan dengan penguatan program Keluarga Berencana (KB). Pada 29 Juni 1970, gerakan KB Nasional dimulai. Gerakan KB Nasional juga dilakukan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dalam membangun keluarga kecil bahagia dan sejahtera melalui KB.
Hari Keluarga Nasional sebenarnya sudah ditetapkan sejak tanggal 29 Juni 1992. Akan tetapi, peringatan ini baru mendapatkan legalitasnya pada tanggal 15 September 2014 melalui Keputusan Presiden (KEPPRES RI) Nomor 39 Tahun 2014.
(wia/idn)