Jokowi Pimpin Sidang Kabinet Paripurna, Bicara Lagi soal Ekonomi Dunia Sulit

Jokowi Pimpin Sidang Kabinet Paripurna, Bicara Lagi soal Ekonomi Dunia Sulit

Isal Mawardi - detikNews
Senin, 24 Jun 2024 14:09 WIB
Jokowi di Istana Negara
Jokowi (Foto: Isal/detikcom)
Jakarta -

Presiden Joko Widodo (Jokowi) membuka sidang kabinet paripurna di Istana Negara, Jakarta. Sidang ini membahas isu perekonomian terkini.

Pantauan detikcom, Senin (26/4/2024), Jokowi memasuki ruangan Istana Negara pukul 13.37 WIB. Sejumlah menteri Kabinet Indonesia Maju (KIM) menghadiri sidang kabinet paripurna ini.

Para pejabat yang hadir mulai dari Wakil Presiden Ma'ruf Amin, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri Perdangangan Zulkifli Hasan, Menteri Sosial Tri Rismaharini, Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri ATR/BPN Agus Harimurti Yudhoyono, Menkominfo Budi Arie Setiadi, Mendikbudristek Nadiem Makarim, Mendagri Tito Karnavian, Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziah hingga Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo. Jokowi tampak duduk diapit Ma'ruf Amin dan Prabowo.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kita tahu dunia sedang berada pada ketidakpastian yang tinggi di tengah ekonomi dunia yang semakin sulit dan tidak menentu eskalasinya geopolitik, terutama di Timur Tengah, meningkat kalau kita lihat inflasi dunia juga meninggi, diferensiasi nilai tukar terus menekan ekonomi semua negara," ujar Jokowi.

Namun, Jokowi senang daya saing Indonesia di tahun 2024 meningkat signifikan. Ranking daya saing Indonesia menurut World Competitiveness Ranking bisa mengungguli negara maju seperti Inggris dan Jepang.

ADVERTISEMENT

"Saya senang (ranking) ini mengalahkan Inggris yang berada di ranking 28, Malaysia di ranking 34, Jepang di ranking 38, Filipina di ranking 52, dan Turki di (ranking) 53. Kita berada di ranking 27," jelas Jokowi.

"Jepang turun 3 peringkat, Malaysia turun 7 peringkat oleh sebab itu saya ingin mengingatkan semua kementerian dan lembaga agar betul-betul mencermati kondisi-kondisi global dan mencermati kondisi ekonomi nasional kita. Kalau kita lihat Jepang kenapa turun 3 peringkat karena pelemahan mata uang dan juga penurunan produktifitas. Malaysia turun 7 peringkat karena pelemahan mata uang dan masalah stabilitas politik," ungkapnya.

(isa/knv)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads