.webp)
Taman Safari Indonesia (TSI) melakukan sejumlah langkah agar kejadian pengunjung memasukkan sampah plastik ke mulut kuda nil di Taman Safari Bogor, Jawa Barat tak terulang. Pihak Taman Safari menyebut salah satunya yakni proaktif dalam edukasi, sosialisasi, hingga larangan langsung.
"Kami proaktif untuk edukasi, membuat campaign do's and dont's, melarang secara langsung dan tegas jika melihat intensi, gerakan atau prilaku pengunjung yang akan menyakiti, melukai satwa," ujar Vice President Media, Event and Digital Taman Safari Indonesia, Alexander Zulkarnain, saat dikonfirmasi, Sabtu (22/6/2024).
Alexander berharap tindakan serupa tidak kembali terjadi. Ia mengatakan pengunjung yang tidak menaati aturan dan undang-undang bisa memiliki implikasi hukum.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami juga sangat prihatin dan menyayangkan, berharap kejadian ini tidak terluang kembali. Karena tentu ada sanksi yang diberikan kepada pengunjung dalam bentuk teguran, dikeluarkan dari lokasi dan diinformasikan ke pihak berwenang," tuturnya.
Ia mengatakan saat ini pihaknya terus mengumpulkan data dan fakta terkait kejadian tersebut. Menurutnya hal ini diperlukan agar tidak terjadi kesalahan informasi.
"Kita lagi mengumpulkan data-data dan fakta yang lengkap supaya tidak misleading dan juga agar benar-benar saat kita memberikan informasi lengkap. Saat ini masih ditelusuri apakah wisatawan tersebut dari Indonesia atau dari wisatawan luar negeri, sehingga data-data tersebut komprehensif," tuturnya.
"Kami terbuka bekerja sama dengan siapapun, dengan KLHK, pihak-pihak lain. Jika memang hal ini menjadi concern dan diteruskan upaya hukum, namun kita selalu berupaya agar kejadian ini menjadi pengingat bagi para pengunjung yang datang untuk senantiasa menaati peraturan yang ada di Taman Safari Indonesia. Karena kita punya SOP, peraturan," sambungnya.
(dwia/dnu)
