Dinkes DKI Sebut Nyamuk Ber-wolbachia Tekan Kasus DBD Jika Populasi 60% Lebih

Dinkes DKI Sebut Nyamuk Ber-wolbachia Tekan Kasus DBD Jika Populasi 60% Lebih

Tiara Aliya Azzahra - detikNews
Jumat, 21 Jun 2024 18:35 WIB
Kepala Dinkes DKI Jakarta Ani Ruspitawati. (Brigitta/detikcom)
Kepala Dinkes DKI Jakarta Ani Ruspitawati. (Brigitta/detikcom)
Jakarta -

Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta bakal menguji coba pelepasan nyamuk Aedes aegypti yang mengandung bakteri wolbachia di lingkungan warga di Kembangan, Jakarta Barat. Dinkes menjelaskan, merujuk hasil penelitian, nyamuk dengan wolbachia mampu menekan kasus demam berdarah dengue (DBD) jika populasinya sudah melebihi 60% dari nyamuk Aedes aegypti biasa.

"Kalau dari penelitian, kalau populasinya sudah minimal 60 persen maka dia akan cukup signifikan menekan kasus DBD. Jadi salah satu targetnya harus sampai pada 60 persen. Kalau kurang dari 60 persen kan kurang berasa, kurang signifikan terhadap kasus," kata Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Ani Ruspitawati kepada wartawan, Jumat (21/6/2024).

Ani memandang keberhasilan uji coba sangat bergantung pada masyarakat. Sebab, jentik nyamuk ber-wolbachia akan diletakkan di ember.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Nantinya, akan ada masyarakat yang ditunjuk sebagai inang yang menjaga jentik tersebut hingga tumbuh dewasa. Barulah setelah dewasa, nyamuk dilepas untuk mengurangi kemampuan nyamuk Aedes aegypti dalam menularkan DBD.

"Karena itu akan ada titik-titik yang diletakkan ember-ember berisi jentik. Nah ember itu harus ada inang yang masuk, yang jagain, itu kan masyarakat peranannya di situ. Setelah itu, sekian hari diperkirakan sudah menjadi nyamuk dewasa, akan dilepas," terangnya.

ADVERTISEMENT

Nantinya, nyamuk ber-wolbachia dilepas secara periodik setiap enam bulan sekali, hingga populasinya melebihi 60% dari nyamuk biasa.

"Selama enam bulan dilepas secara periodik. Targetnya kemudian nyamuk Aedes aegypti ber-wolbachia itu di populasi ada 60 persen dari populasi nyamuk," ujarnya.

Seperti diketahui, Dinkes DKI akan menyelenggarakan survei kesiapan masyarakat menjelang uji coba pelepasan nyamuk Aedes aegypti mengandung wolbachia di Kembangan, Jakarta Barat. Evaluasi hasil survei ditargetkan rampung bulan ini.

"Survei kesiapan masyarakat. Nanti kira-kira akhir bulan ini kami akan evaluasi hasil surveinya. Timing-nya akan sangat bergantung pada hasil survei nanti. Kalau memang masyarakat sudah siap, kita bisa mulai (sebar)," kata Ani.

Ani menuturkan, di tahap pertama, nyamuk ber-wolbachia terlebih dahulu dilepas di wilayah Kembangan, Jakarta Barat. Selanjutnya, wilayah akan diperluas hingga delapan kecamatan di Jakbar.

Lebih lanjut Ani menyampaikan ada banyak faktor mengapa Jakarta Barat, khususnya Kembangan, dipilih sebagai lokasi uji coba perdana nyamuk vs nyamuk itu. Salah satunya karena angka kasus DBD di wilayah tersebut cukup tinggi.

(taa/dek)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads