.webp)
Seorang jemaah haji asal Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat, bernama Totoh Gunawan curhat soal arbain di Masjid Nabawi, Madinah, Arab Saudi. Dia dan rombongannya tidak dapat menyelesaikan salat 40 waktu.
Hal itu disampaikan Totoh saat ditemui anggota Tim Pengawas (Timwas) Haji DPR RI, Ace Hasan Syadzily (Wakil Ketua Komisi VIII DPR Fraksi Partai Golkar) dan Arteria Dahlan (anggota Komisi III DPR RI Fraksi PDIP), di Maktab 72 Mina, Arab Saudi, Senin (17/6/2024) malam.
Salat arbain merupakan salah satu ibadah yang dijalankan 40 kali berturut-turut di Masjid Nabawi. Selain melaksanakan rukun haji, jemaah haji yang berada di Tanah Suci juga memburu arbain untuk mendapatkan pahala dari Allah SWT.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
 Jemaah haji asal Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat. (Mei Amelia/detikcom) |
Totoh dan rombongannya tiba pagi hari di Madinah saat itu, sehingga Totoh dan jemaah lainnya saat itu tidak bisa melaksanakan salat Subuh di Masjid Nabawi.
"Pagi nggak keburu Subuh, jadi salat Jumat," kata Totoh.
Totoh dan rombongannya berada di Madinah hanya delapan hari. Hal ini menyebabkan ibadah arbain terpotong 3 waktu.
"Pulangnya Asar. Nggak Magrib, nggak Isya, jadi arbain-nya 37 di sana, harusnya mah sembilan hari. Itu saja yang saya sayangkan," imbuhnya.
"Itu penyebab utamanya karena disuruh check-out berangkat duluan?" tanya Kang Ace.
"Karena sudah jadwalnya," timpal jemaah lain.
"Tapi soal keberangkatan dari Jakarta nggak terlambat?" tanya Ace lagi.
Totoh lalu menjelaskan dirinya dan rombongan tiba di Madinah pada pagi hari, sehingga tidak dapat melaksanakan salat Subuh di Masjid Nabawi. Hari Jumat, Totoh tidak melaksanakan arbain karena salat Jumat.
"Nah, pulangnya Asar di sini ke Makkah. Jadi tiga waktu hilang, nggak dapat Subuh, Magrib, dan Isya karena pas delapan hari," ucap Totoh.
"Jadi disangkanya gini, 8 hari kali 5 (sama dengan) 40, ngitung harinya, nggak ngitung waktu salat," ucapnya.
Totoh sangat menyayangkan karena tidak bisa menyelesaikan arbain 40 waktu. Dia berharap ke depan penyelenggara mempertimbangkan jadwal keberangkatan dan kepulangan jemaah yang akan melaksanakan arbain.
"Mohon nanti mah sembilan hari, kasihanlah," kata Totoh.
(mei/idn)
