Kemacetan yang melanda Jalan Ciledug Raya, tepatnya di Pasar Cipulir, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, belum juga berakhir. Selain macet, tebaran debu yang mengganggu juga dikeluhkan warga.
Sebagaimana diketahui, kemacetan ini disebabkan masih adanya proyek galian di jalan ini. Pantauan detikcom di lokasi, Kamis (20/6/2024) pukul 10.20 WIB, kemacetan terjadi di jalur yang mengarah ke Kebayoran. Sementara itu, lalu lintas ke arah Ciledug lancar.
Kemacetan pun terasa mulai dari kolong flyover Ciledug hingga selepas Pasar Cipulir. Kemacetan ini lantaran kendaraan yang melintas hanya bisa menggunakan satu lajur.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, kemacetan ini diperparah oleh banyaknya sepeda motor yang terparkir di pinggir jalan Pasar Cipulir. Terdapat juga titik putar arah tepat di depan Pasar Cipulir yang ikut menimbulkan kemacetan.
Bagaimana dampak kemacetan ini terhadap warga? Baca halaman selanjutnya.
Proyek Galian Memakan Badan Jalan
Kemudian, terdapat lebih dari satu galian yang ada di jalan ini. Setiap galian pun memakan setengah badan jalan. Proyek galian tersebut ditutup dengan seng pembatas.
Terlihat juga beberapa petugas kepolisian maupun dinas perhubungan ikut mengurai kemacetan. Bahkan, beberapa dari warga ikut mengatur arus lalu lintas.
Pembatas seperti barier plastik dan cone atau kerucut oranye dipasang di sekitar galian. Sementara itu, para pekerja terlihat mengerjakan galian proyek tersebut.
Demi mengatasi kemacetan ini, Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta melakukan rekayasa lalin akan dilakukan di simpang Jalan Seskoal-Pasar Cipulir hingga akhir tahun nanti.
"Rekayasa Lalu Lintas dilakukan mulai dari simpang Jl. Seskoal - Jl. Ciledug Raya sampai Pasal Cipulir, Jakarta Selatan pada 6 Mei 2024 hingga 30 November 2024," kata Dishub DKI di akun Instagram @dishubdkijakarta.
Warga Keluhkan Debu Bertebaran
Sementara itu, warga mengeluhkan kemacetan yang terjadi akibat proyek ini. Kemacetan ini membuat warga kelelahan.
"Capek mah capek, cuma mau gimana lagi? Biar buru-buru beres dah, kasihan orang yang pada mau kerja, macetnya ampun-ampunan, apalagi kalau pagi, aduh," ujar Rembo, salah satu pengemudi ojek online di lokasi, Kamis (20/6/2024).
Bukan hanya Rembo, Mahardika, salah satu pengendara yang juga kerap melintasi jalan ini menyebut debu proyek galian ini cukup mengganggu. Terutama bagi para pedagang maupun pengguna jalan.
"Ya semoga nggak lama lagi selesai deh proyeknya ini. Soalnya, bukan macet saja, tapi debunya juga ganggu mata, kasihan orang-orang yang dagang juga, kan? Jadi pada kotor," kata Mahardika.
Kesulitan juga dialami Uu, salah seorang pedagang makanan yang berjualan menggunakan gerobak. Dia berharap proyek galian yang sedang berlangsung segera diselesaikan.
"Ya bikin susah sih iya, karena kan jalan jadi sempit juga. Tapi ya semoga cepet beres dah, biar enak lagi gitu," ungkap Uu.