Presiden Joko Widodo (Jokowi) memanggil menteri-menteri hingga kepala lembaga yang tergabung dalam Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) sore ini. Jokowi akan membahas terkait naiknya dolar Amerika Serikat (AS), yang mengakibatkan rupiah anjlok.
Pantauan detikcom, Kamis (20/6/2024) sore, menteri yang hadir adalah Menko Perekonomian Airlangga Hartarto dan Menkeu Sri Mulyani. Ada juga Ketua Otoritas Jasa Keuangan Mahendra Siregar dan Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo.
Mereka datang satu per satu pada waktu yang berbeda. Sejauh ini belum ada keterangan apa pun yang diberikan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sri Mulyani mengiyakan saat ditanya rapat membahas dolar AS.
Dilansir detikFinance, nilai tukar rupiah tercatat melemah 5,92 persen terhadap dolar AS dari level akhir Desember 2023. Bahkan pelemahan ini sempat membuat rupiah jatuh ke level Rp 16.400 per dolar AS. Bahkan pada Jumat (14/6), mata uang Garuda Pancasila berada di posisi Rp 16.412 per dolar AS.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan pelemahan nilai mata uang tidak hanya menimpa rupiah, tapi juga mata uang negara lainnya.
Airlangga menjelaskan pelemahan nilai tukar rupiah ini terjadi karena kondisi perekonomian Amerika Serikat sedang sangat baik. Hal inilah yang secara otomatis membuat nilai mata uang Negeri Paman Sam itu melejit dan menekan mata uang lainnya.
"Kita monitor saja, karena memang kan terhadap berbagai currency, US dolar kuat. Dan ekonomi US memang membaik," kata Airlangga saat ditemui wartawan di kantornya, Kamis (20/6/2024).
Oleh karena itu, pihaknya hanya bisa terus memantau perubahan nilai mata uang AS itu. Sebab, dalam hal ini, Bank Indonesia (BI) memiliki otoritas lebih dalam hal memantau hingga melakukan intervensi terhadap perubahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.
"Kita monitor saja, karena BI yang akan terus juga memonitor secara daily," tegasnya.
(eva/dnu)