Kondisi miris didapati oleh seorang jemaah difabel di Maktab 72 Mina, Arab Saudi. Jemaah tersebut tidak mendapatkan perlakuan khusus, sehingga tidur bertumpuk bersama jemaah lainnya di dalam satu tenda yang sempit.
Hal ini diungkapkan oleh seorang jemaah asal Bekasi bernama Iyo Candra saat ditemui Anggota Timwas Haji DPR, sekaligus Wakil Ketua Komisi VIII DPR Fraksi Partai Golkar, Ace Hasan Syadzily, saat melakukan pemantauan di Maktab 72 Mina, pada Senin (17/6/2024) malam waktu setempat.
Iyo awalnya meminta Kang Ace yang mengunjungi tenda kloter JKS-10 untuk melihat kondisi tendanya. Dia kemudian memperlihatkan seorang jemaah difabel yang tidur di antara selasar kasur yang seharusnya untuk tempat berjalan jemaah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau saya yang paling miris ini beliau ini Pak. Apa ia layak diperlakukan seperti ini? Iya (pakai) kaki palsu," kata Iyo kepada Kang Ace.
Kang Ace kemudian menanyakan apakah yang bersangkutan ikut murur (mabit di dalam bus) pada saat di Muzdalifah.
"Ikut, untuk murur sendiri lancar," imbuhnya.
![]() |
Akan tetapi, Iyo mengungkapkan, ada beberapa jemaah lansia yang tidak bisa melakukan murur. Menurutnya, hal ini terjadi karena ada pembatasan jumlah jemaah yang boleh ikut murur.
"Murur jatahnya cuma 110 (jemaah) pak," kata Iyo.
Iyo juga mempersoalkan penjemputan bus dari Muzdalifah ke Mina. Para jemaah menunggu bus hingga satu jam.
"Kemarin saya juga persoalkan soal bus dari Muzdalifah ke Mina, masa untuk nunggu bus kita setengah jam sampai satu jam Pak," ungkapnya.
Sebagai informasi, para jemaah tersebut bermalam di tenda Mina untuk melakukan nafar awal. Mereka dijadwalkan berangkat ke Makkah keesokannya atau Selasa (18/6).
"Nafar awal, besok kita balik, schedule pagi," tambah Iyo.
Tangga Tak Ramah Lansia
Kang Ace sebelumnya mengungkap kondisi maktab 72 yang tidak ramah lansia. Adanya tangga berundak menuju ke tenda menyulitkan jemaah lansia.
Sebagai informasi, Maktab 72 ini berada di perbukitan dengan kontur yang menanjak, sehingga beberapa tenda berada di dataran yang lebih tinggi daripada tenda lainnya.
"Yang ketiga, terutama saya lihat di sini kan harus naik ke atas, naik tangga yang tentu bagi para lansia ini kondisi yang sulit," katanya.
"Sehingga, haji ramah lansia dalam kontes yang kami temukan di Maktab 72 di JKS 10 dan JKS-11 tentu akan menyulitkan lansia untuk bisa naik ke atas sampai," pungkasnya.
(mea/azh)