Timwas DPR Pertanyakan Kartu Nusuk 60 Jemaah Tak Terbit sampai Puncak Haji

Laporan dari Makkah

Timwas DPR Pertanyakan Kartu Nusuk 60 Jemaah Tak Terbit sampai Puncak Haji

Mei Amelia R - detikNews
Rabu, 19 Jun 2024 12:50 WIB
Ketua Kloter JKS-11 Kabupaten Bogor, Oma Nuryana Firdaosi, saat ditemui oleh Wakil Ketua DPR RI, Ace Hasan Sadzily, yang juga anggota Timwas DPR (Amelia/detikcom)
Ketua Kloter JKS-11 Kabupaten Bogor, Oma Nuryana Firdaosi, saat ditemui oleh Wakil Ketua DPR RI, Ace Hasan Sadzily, yang juga anggota Timwas DPR (Amelia/detikcom)
Mina -

Tim Pengawas (Timwas) Haji DPR mendapatkan keluhan dari jemaah yang tidak mendapatkan kartu Nusuk. Kartu Nusuk, yang diperlukan untuk ibadah haji di Arafah, Muzdalifah, Mina (Armuzna), tidak terbit bahkan hingga puncak haji selesai.

Persoalan ini diungkap oleh Ketua Kloter JKS-11 Kabupaten Bogor, Oma Nuryana Firdaosi, saat ditemui oleh Wakil Ketua DPR RI Ace Hasan Sadzily, yang juga anggota Timwas DPR, di Maktab 72 di Mina, Arab Saudi pada Senin (17/6/2024) malam.

"Kartu ini saja (smart card), Pak, 60 lagi tidak kelar. Tidak keluar," kata Oma kepada Ace.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Siapa yang nggak jadi di sini? Dijelaskan nggak kalau ada pemeriksaan?" tanya Ace.

Oma menjelaskan akhirnya jemaah tersebut tetap bisa menjalankan ibadah pada puncak haji di Armuzna setelah mendapatkan kepastian dari Maktab.

ADVERTISEMENT

"Akhirnya kami meminta pertanggungjawaban ke Maktab, surat pengantar," kata Oma.

Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (Dirjen PHU) Kementerian Agama, Hilman Latief, yang juga hadir di lokasi menjelaskan permasalahan terkait kartu Nusuk tersebut. Hilman menyampaikan pihaknya bersama masyarik dan maktab telah membahas persoalan kartu Nusuk yang belum terbit tersebut.

"Nah, sampai jam 4 waktu Arab Saudi (WAS), ada jaminan bisa bawa ke Arafah. Jadi sama masyarik sudah dikoordinasikan ke maktab dan didaftarkan secara manual, memang ada beberapa," kata Hilman.

Menurut Ace, kartu Nusuk tersebut seharusnya terbit sejak awal. Meski pada akhirnya jemaah tanpa kartu Nusuk itu tetap bisa menyempurnakan ibadah haji di Armuzna.

"Soal kartu Nusuk itu harusnya lebih konsisten saja, kalau penggunaan dari sejak awal Nusuk sebagai identitas jemaah harusnya bisa didapatkan sejak awal-awal sebab membuat jemaah jadi nggak tenang," imbuh Ace.

Hilman kemudian menjelaskan sebenarnya kartu Nusuk ini sudah dikirimkan dan akan segera dibagikan kepada jemaah. Akan tetapi, kartu Nusuk itu ternyata belum diaktivasi.

"Sudah dikirim, ternyata belum diaktivasi, jadi tidak semua Nusuk berfungsi. Siapa yang mengaktivasi, maktab. Mereka ada satu sistem login nomor sekian yang diterima aktif, nah barulah dikasihkan," kata Helmi.

Persoalan lainnya, kata Hilman, awalnya pembagian Nusuk itu dari KUH. Namun, di tengah jalan, Kementerian Haji Arab Saudi dan masyarik itu memutuskan yang membagikan itu adalah maktab.

"Mungkin setelah aktivasi dibagi, dicatat dikurangi berapa, eror sistem berapa. Yang terbagi pun ternyata ada yang sistemnya eror ternyata masalah aktivasi atau masalah data bergeser," beber Hilman.

Kang Ace berharap persoalan ini dapat diselesaikan dengan cepat.

"Sehingga tidak ada lagi dispute yang bersangkutan apakah pihak masyarik, harusnya tidak punya," katanya.

Simak Video 'Timwas Haji DPR: Toilet di Tenda Mina Antre 2 Jam, Ada yang Pingsan':

[Gambas:Video 20detik]



(mei/ygs)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads