Komisi X DPR: Masuk Kedokteran, Biaya Institusinya Bisa Beli Alphard 1

Komisi X DPR: Masuk Kedokteran, Biaya Institusinya Bisa Beli Alphard 1

Dwi Rahmawati - detikNews
Rabu, 19 Jun 2024 11:55 WIB
Rapat Panja pembiayaan pendidikan DPR  dengan perwakilan pemerintah, Rabu (19/6/2024). (Dwi Rahmawati/detikcom).
Rapat Panja Pembiayaan Pendidikan DPR dengan perwakilan pemerintah, Rabu (19/6/2024). (Dwi Rahmawati/detikcom)
Jakarta -

Wakil Ketua Komisi X DPR RI Dede Yusuf menyoroti biaya perkuliahan yang masih mahal. Ia mencontohkan, untuk masuk jurusan kedokteran, biayanya bisa setara dengan pembelian satu mobil Alphard.

Hal tersebut disampaikan Dede Yusuf dalam rapat dengar pendapat (RDP) Panja Pembiayaan Pendidikan Komisi X DPR dengan eselon I Kemendikbudristek, Kemendagri RI, Kemenkeu, hingga Bappenas RI. Rapat berlangsung di gedung Nusantara I DPR, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (19/6/2024).

"Dan juga perguruan tinggi negeri, walaupun kemarin sudah ada peraturan baru untuk membatalkan kenaikan UKT, ternyata masih banyak UKT-UKT ini yang harganya luar biasa sekali. Padahal, seingat saya, Presiden Pak Jokowi dalam periode terakhir kemarin mengatakan ini eranya peningkatan kita akan fokus pada sumber daya manusia," kata Dede Yusuf mengawali rapat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia mengatakan semestinya pemerintah mempersiapkan anak-anak Indonesia untuk menghadapi industri 5.0. Menurutnya, hal itu merupakan tanggung jawab semua pihak.

"Nah, fokus pada sumber daya manusia ini berarti kita harus mempersiapkan anak-anak kita untuk masuk kepada industri 5.0, yang mana penggunaan pemikiran yang kognitif dan kritis dan lain-lain," ujar Dede.

ADVERTISEMENT

Kendati demikian, Dede mengatakan masih menemukan harga masuk kuliah yang tinggi. Ia mencontohkan biaya institusi mencapai pembelian mobil Alphard, padahal, katanya, Indonesia kekurangan dokter-dokter yang kompeten.

"Nah, sayangnya, angka kemahalan ini masih luar biasa. Mungkin Pak Dirjen Kemdagri juga paham bahwa untuk masuk kedokteran, Pak, saya sudah dapat ini banyak data ini, masyaallah, itu biaya institusinya bisa beli Alphard satu, Pak," tutur Dede.

"Hanya untuk membayar biaya gedung, belum UKT-nya, mungkin ratusan juta, padahal Menteri Kesehatan selalu mengatakan kita kekurangan dokter. Nah, ini kita dilematis," imbuhnya.

Simak juga 'Saat UKT Batal Naik Setelah Tuai Berbagai Protes':

[Gambas:Video 20detik]



(dwr/gbr)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads