Masjid Istiqlal akan menggelar salat Idul Adha 1445 H besok. Sejumlah titik disediakan untuk parkir kendaraan jemaah yang hendak salat di sana.
Imam besar Masjid Istiqlal, Nasaruddin Umar mengatakan pihaknya telah membuat rencana antisipasi penumpukan masa akibat parkir. Dia menyebut jalanan di sekitar Masjid Istiqlal nantinya bisa digunakan satu lapis untuk parkir.
"Ya kita sudah mengantisipasi parkir, kita di basement ada dua lantai itu bisa menampung sekitar seribu mobil dan motor di sela-selanya, kemudian juga di jalanan seputar Istiqlal itu bisa dipakai satu lapis," ujar Nasaruddin kepada wartawan di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat, Minggu (16/6/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia menyampaikan, kantong parkir yang disedikan Masjid Istiqlal terbatas. Untuk itu pihaknya bekerja sama dengan pihak lain untuk membuka akses parkir.
"Kemudian juga kita bekerja sama dengan Katedral, Kantor Pos, kemudian Pertamina, dan di Kementerian Agama, itu bisa parkir di tempat itu," jelasnya.
Tak hanya itu, pihak Masjid Istiqlal bekerja sama dengan kepolisian untuk mengantisipasi adanya parkir liar selama Idul Adha. Para juru parkir liar yang juga beroperasi akan ditindak langsung.
"Insyaallah kita juga sudah mengantisipasi supaya tidak terjadi kemacetan, tidak terjadi semacam ada yang mengganggu pada tukang parkir gitulah, petugas kepolisian kita yang akan turun tangan mengantisipasi semuanya, sehingga diharapkan Semuanya lancar, tidak ada isu-isu di sekitar parkir liar dan sebagainya Itu semua akan diantisipasi oleh pihak kepolisian langsung," bebernya.
"Ya, mereka punya sistem jadi bersepakat antara teman-teman dari TNI dan Polri akan mengambil alih perparkiran sekitar Istiqlal, sehingga tidak ada lagi masalah," lanjutnya.
Adapun kapasitas Masjid Istiqlal untuk menampung jamaah sebesar 250 ribu orang. Angka ini menurut Nasaruddin tidak semuanya membawa kendaraan pribadi alias banyak yang pakai transportasi umum.
"Ya kalau penuh semuanya itu 250 ribu jamaah, 250 ribu jamaah bayangkan tuh ya untungnya mereka tuh banyak yang naik bus, naik kereta, kan di sini ada keretanya dalam ruangan dalam pekarangan Istiqlal ya kan dari Bogor dari mana-mana itu tinggal turun masuk ke Istiqlal itu naik kereta. Kemudian juga yang mau naik bus itu begitu masuk langsung masuk ke pekarangan Istiqlal, jadi Terminal busnya, Terminal keretanya ada di dalam lingkungan Istiqlal," jelasnya.
Nasaruddin melanjutkan, tamu pejabat atau tokoh-tokoh penting bakal dibagi dalam dua kategori yakni VIP dan VVIP. Mereka akan melalui dua pintu masuk berbeda untuk salat di Masjid Istiqlal.
"VVIP-nya itu melalui Pertamina itu termasuk presiden, wapres. Kemudian untuk menteri masuk di (pintu) Darussalam disebelah kanan Juanda," ungkapnya.
Sementara itu untuk calon jemaah lainnya akan ditujukan ke kantong parkir lain melalui Pertamina. Semua pintu masuk ke arah masjid akan dibuka untuk mengurai kepadatan.
"Insyaallah akan dibuka termasuk yang jarang dibuka itu nanti akan dibuka disudut Kementerian Agama di pintu Al Jabbar jadi banyak pintu yang memacetkan jalan itu terkadang jalan masuknya itu kan.
Imam salat id di Masjid Istiqlal akan dipimpin oleh Imam Besar Martomo Malaing, sedangkan khatibnya Amin Suyitno yang merupakan Kepala Litbang Kemenag.
(dek/dek)