Warga Marah, Gorong-gorong Lumpur Lapindo ke Utara Ditutup

Warga Marah, Gorong-gorong Lumpur Lapindo ke Utara Ditutup

- detikNews
Rabu, 07 Feb 2007 14:35 WIB
Sidoarjo - Langkah Timnas Lumpur yang mengalirkan lumpur Lapindo ke arah utara dikecam warga Dusun Sengon, Desa Renokenongo, Kecamatan Porong, Kabupatan Sidoarjo. Mereka meminta gorong-gorong lumpur yang mengarah ke desanya itu ditutup. Atas tuntutan warga ini, Timnas pun pasrah. Sekitar 100 warga Desa Renokenongo meluapkan kemarahannya saat berunjuk rasa di Tol Porong KM 38, Rabu (7/2/2007). Mereka tidak ingin desanya tenggelam oleh lumpur. Karena itu, warga memaksa pekerja proyek dari Adi Karya yang sedang berada di lokasi untuk menutup gorong-gorong itu. Pekerja Adi Karya pun tak punya pilihan lain, selain menuruti kemauan warga yang sedang marah itu. Jupri, warga Dusun Sengon, Renokenongo, mengatakan, sejak Timnas membuang lumpur ke utara, Dusun Sengon yang selama ini aman, kali ini terancam banjir lumpur. Bahkan, kata dia, saat ini sebagian dusunnya sudah terendam lumpur hitam berbau itu. Sejumlah warga di RT 14, 15, dan 16 juga sudah mengungsi. "Sebenarnya, sudah ada jalur sendiri untuk membuang lumpur ke Kali Porong. Kenapa kok itu tidak dilakukan. Lha kok malah lumpurnya dibuang ke desa kita. Maksud Timnas apa?" kata Jupri geram saat ikut berunjuk rasa.Sejak lumpur dibuang ke utara, genangan lumpur di wilayah Desa Renokenongo semakin tinggi. Bahkan, lumpur sudah meluas ke persawahan dan pemukiman di Dusun Sengon. Timnas membuang lumpur ke utara, karena lumpur di pusat semburan bagian selatan sudah memadat dan menggunung. Karena itu, Timnas kesulitan membuang lumpur ke arah selatan. Dataran lumpur di selatan saat ini lebih tinggi dibanding utara. Karena itu, lumpur yang terus menyembur itu mengalir ke arah utara. Tapi, anehnya Timnas malah membuat gorong-gorong agar lumpur mengalir lancar ke utara. Pemantauan detikcom di lokasi luapan lumpur di bagian selatan, spill way yang berada di Desa Pejarakan, Kecamatan Jabon, tampak menganggur. Proyek senilai Rp 35 miliar itu seharusnya berfungsi mengalirkan lumpur ke Kali Porong. Tapi, peralatan ini tidak berfungsi. Dengan ditutupnya gorong-gorong aliran lumpur ke utara dan tidak berfungsinya spill way di bagian selatan, maka lumpur yang tetap mengganas ini akan tertampung di sekitar semburan. Bila genangan lumpur dibiarkan, maka lumpur akan meluber menggenangi tol, sehingga bisa mengancam proyek pemasangan pipa gas Pertamina. (asy/nrl)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads