.webp)
Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Kota Jakarta Selatan menggelar pelatihan terkait pengolahan ampas kopi sisa kafe. Hal ini disebut sebagai upaya untuk mendukung pengolahan limbah menjadi barang bernilai.
"Ini merupakan bagian dari upaya kami untuk mendukung inovasi dan keberlanjutan dalam pengelolaan limbah industri HOREKA (Hotel, Restoran dan Kafe), khususnya ampas kopi," ujar Wakil Ketua Bidang Perindustrian dan Industri Kecil Menengah, Kadin Jakrta Selatan, Timmy Rorimpandey, dalam keterangan tertulis yang diterima, Sabtu (15/6/2024).
Timmy mengatakan saat ini industri kafe terus berkembang. Sehingga menurutnya perlu ada pengetahuan dan keterampilan praktis kepada para pelaku usaha dan masyarakat dalam mengolah ampas kopi menjadi produk yang bernilai ekonomis dan ramah lingkungan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
 Wakil Ketua Bidang Perindustrian dan Industri Kecil Menengah, Kadin Jakrta Selatan, Timmy Rorimpandey (dok.ist) |
"Industri kafe yang berkembang pesat membawa serta tantangan lingkungan berupa peningkatan jumlah limbah ampas kopi. Oleh karena itu, workshop ini diselenggarakan dengan tujuan utama untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan praktis kepada para pelaku usaha dan masyarakat dalam mengolah ampas kopi menjadi produk yang bernilai ekonomis dan ramah lingkungan," ujar Timmy.
"Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi wadah bagi para peserta untuk berinovasi, berkolaborasi, dan berbagi pengalaman dalam pengelolaan limbah secara kreatif dan berkelanjutan," sambungnya.
 Foto: KADIN Jaksel Gelar Pelatihan Pengolahan Ampas Kopi Sisa Kafe (dok.ist) |
Acara ini disebutkan gelar dengan tema 'Olahan Ampas Kopi Sisa Kafe & Hand Bouquet'. Acara berlangsung hari ini, di jalan Patal Senayan Simprug A4 yang dibuka oleh Ketua Kadin Jaksel , Affan Siregar, dan diisi oleh berbagai narasumber.
"Kami berkomitmen untuk mendukung perkembangan ekonomi dan industri di wilayah Jakarta Selatan serta aktif dalam berbagai kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan kapasitas dan daya saing pelaku usaha, serta mendorong praktik bisnis yang berkelanjutan," ujarnya.
(dwia/dwia)
