Ahli Kasih Masukan soal Penanganan Sampah, Ini Caranya

Ahli Kasih Masukan soal Penanganan Sampah, Ini Caranya

Hana Nushratu - detikNews
Sabtu, 15 Jun 2024 11:20 WIB
Pemulung mencari sampah botol plastik di TPA Dengung, Lebak, Banten, Sabtu (4/10/2023). Pemerintah Kabupaten Lebak berencana membangun tempat pemrosesan akhir sampah (TPAS) regional pertama di Banten dengan luas lahan mencapai 25 hektar di Dengung, guna menampung limbah bahan beracun dan berbahaya (B3) se-Provinsi Banten. ANTARA FOTO/Muhammad Bagus Khoirunas/rwa.
Foto: ANTARA FOTO/MUHAMMAD BAGUS KHOIRUNAS
Jakarta -

Timbulan sampah kronis di berbagai provinsi dan kabupaten/kota, selain mengganggu estetika dan higienitas karena bertebaran di pinggir sawah, sungai, danau, pesisir, laut, jalan raya, hingga hutan. Sampah juga memicu bencana seperti longsoran sampah, pencemaran leachate, pencemaran udara, bau busuk, hingga ledakaan gas metan.

Ahli pengelolaan kualitas udara yang juga beraktivitas di KOMNAS HAM Dr Esrom Hamonangan, mengatakan mengurangi timbulan sampah dapat dilakukan dengan berbagai cara, seperti merancang dan merencanakan proses industrialisasi produk dengan material yang berpotensi menjadi sampah. Selain itu mengembangkan pola konsumsi secara menyeluruh, global dan holistik dalam lingkup makro kemudian diturunkan menjadi berbagai kegiatan teknis pada tingkat mikro.

"Berbagai upaya mengurangi timbulan sampah harus dilakukan untuk menekan dampak lingkungan hidup baik limbah padat, cair maupun gas, terutama penyebab pencemaran udara dan krisis iklim," ujar Esrom dalam keterangan tertulis, Jumat (14/6/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara itu, founder Net Zero Waste Management Consortium (NZWMC), Ahmad Safrudin menegaskan sebagian besar perusahaan belum mematuhi ketentuan penyusunan roadmap pengurangan sampah. Perusahaan manufaktur, retail dan Horeka (hotel, restoran dan katering) dimandatkan menyusun roadmap pengurangan sampah sebagaimana yang diatur PermenLHK No 75/2019.

Demikian halnya provinsi dan kabupaten/kota juga belum menyusun rencana aksi penanganan sampah yang selaras dengan aksi pengurangan sampah.

ADVERTISEMENT

"Ciliwung telah menjadi bejana sampah yang unik. Timbulan sampah di badan sungai menjadi cermin cara pengelolaan persampahan kita. Produsen, retail, HOREKA masih belum sungguh-sungguh menjalankan upaya pengurangan sampah sesuai amanat regulasi," kata salah satu mitra pelaksana Audit Sampah Sungai Ciliwung 2023 sekaligus Ketua Harian NZWMC, Amalia S Bendang.

Dari total 32.364 sampah yang berhasil dipilah dari 6 titik sampling Sungai Ciliwung, terdapat 10 jenis sampah yang ditemukan di mana 7 di antaranya adalah material polimer termasuk kain, karet, kayu, kertas, logam, plastik, serta gabus.

Sampah plastik paling banyak ditemukan secara konsisten di berbagai titik dalam bentuk kantong kresek baik secara utuh maupun serpihan dengan total akumulasi mencapai 19.466 buah atau sekitar 67.88% dari keseluruhan sampah yang berhasil dikumpulkan dan dipilah.

Posisi ini disusul oleh bentuk sampah bungkus dan sachet plastik yang berhasil dipilah masing-masing sekitar 3.974 dan 3.324 buah atau sekitar 13% dan 11% dari total akumulasi sampah keseluruhan.

Sementara research NZWMC di 6 kota FY 2022/2023 (Medan, Jakarta, Samarinda, Makassar, Denpasar dan Surabaya) menunjukkan serpihan plastik berbagai merek menempati urutan pertama (59.300 pcs), disusul plastik kresek (43.597 pcs), bungkus mi instan (37.548 pcs), cup air mineral merk A (33.789 pcs), botol minuman soda (30.171 pcs), dan cup air mineral merk B (28.954 pcs).

Ahmad Safrudin menambahkan otoritas pemerintah pusat punya peran strategis, di mana banyak izin proses produksi industri dengan kemasan yang berpotensi menjadi limbah menjadi kewenangannya. Untuk itu dia menegaskan perlunya pentaatan hukum secara ketat (strict liability).

Penanganan Sampah

Pakar lainnya Prof. Minoru Fuji meyampaikan penanganan sampah melalui produksi dan pemanfaatan plastik Netral Karbon atau LCCN (Lifecycle Carbon Neutral) merupakan metode pengolahan sampah dengan emisi polusi udara, GRK dan limbah berbahaya yang rendah.

Meningkatnya penggunaan teknologi LCCN Ready (waste to steam) di Jepang, Eropa dan Korea telah menghasilkan manfaat lingkungan dan ekonomi yang signifikan. Dengan metode LCCN dimana limbah domestik dan industri dikumpulkan, dan diangkut ke lokasi site LCCN di industri kompleks, sehingga CCU (Carbon Capture and Utilization) akan lebih mudah diterapkan.

Pengolahan sampah dengan basis LCCN mengolah semua jenis sampah melalui proses panas yang dihasilkan dengan tujuan menghasilkan uap (steam) atau listrik sebagai pilihan. Lalu berbagai senyawa kimia dan residu termasuk CO2 yang dihasilkan akan diproses lebih lanjut untuk diinjeksikan kembali ke dalam steam atau proses produksi tenaga listrik dalam rangka meningkatkan efektivitas produksi melalui konservasi energi.

Hal ini berbeda dengan proses produksi RDF dan ITF yang masih menghasilkan residu padat, cair dan gas termasuk CO2 yang akan membebani lingkungan dalam bentuk pencemaran air, sisa limbah dan pencemaran udara serta GRK yang menjadi ancaman bagi krisis iklim. Selain itu masih membebani TPA dengan residu padat.

"Pengolahan sampah berbasis LCCN dapat menjadi solusi pada less landfill policy," kata Dr Novrizal Tahar, Direktur Penanganan Sampah KLHK.

Less landfill policy adalah andalan waste management KLHK dalam rangka menekan 40 juta ton sampah pada 2030.

Scenario pengolahan sampah mencakup reuse, recycle, energy recovery, landfill dan unmanaged landfill. Less landfill policy bisa mencakup waste to energy (electricity, steam, RDF), selain pada sanitary landfill dapat juga menghasilkan energy (gas metan, CH4).

Waste to steam yang dibahas dalam diskusi publik 'Toward Carbon Neutral Plastic Production and Utilization, The Most Efficiency Urban Waste to Energy' yang diselenggarakan adalah bentuk nyata pengolahan sampah berbasis LCCN ini.

Harapannya, rekomendasi diskusi mampu menjadi terobosan dalam menciptakan carbon netral dan sampah plastik netral pada produksi dan pemanfaatan plastik sehingga tidak lagi menjadi beban lingkungan hidup, sosial dan ekonomi.

Halaman 3 dari 2
(prf/ega)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads