Kelompok kriminal bersenjata (KKB) menembak mati sopir angkot asal Sulawesi Selatan (Sulsel) Rusli (40) serta membakar mobilnya di Paniai, Papua Tengah. Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Darat Brigjen TNI Kristomei Sianturi menyebut KKB melakukan pelanggaran HAM berat.
"Tindakan keji dan tak berperikemanusiaan kepada masyarakat sipil ini jelas melanggar HAM berat," kata Kadispenad Kristomei dalam unggahan di Instagram TNI AD, seperti dilihat Sabtu (15/6/2024).
TNI AD juga membantah unggahan akun X yang menyebut korban yang tewas dan dibakar dengan mobil itu adalah anggota TNI bernama Rusli. Kristomei menegaskan Serka Rusli dalam keadaan sehat dan akun X itu telah menyebarkan informasi palsu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Selain itu, akun @Revolutions1977 jelas-jelas telah memberikan informasi palsu/disinformasi kepada masyarakat," katanya.
Sopir angkot asal Jeneponto, Sulawesi Selatan (Sulsel), bernama Rusli (40) tewas ditembak kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Kabupaten Paniai, Papua Tengah. Rusli ditembak saat berkendara hingga mobilnya dibakar.
Peristiwa itu terjadi di Kampung Timida, Distrik Paniai Timur, Kabupaten Paniai, Selasa (11/6) sekitar pukul 13.30 WIT. Para pelaku melepaskan tembakan hingga membuat masyarakat juga setempat panik.
"Pelaku penembakan dan pembakaran ini adalah KKB Intan Jaya pimpinan Undius Kogoya yang selama ini melakukan aksi kriminal di Kabupaten Paniai," kata Kepala Operasi Damai Cartenz Kombes Faizal Ramadhani dalam keterangannya, seperti dilansir detikSulsel, Selasa (11/6).
Jenazah korban pun sempat dievakuasi ke Timika. Jenazah korban kemudian dipulangkan ke kampung halamannya di Sulawesi Selatan.
Lihat juga Video: Panglima TNI Bicara Kasus KKB Tembak-Bakar Sopir Angkot di Paniai