Panglima TNI Terima Hasil Ijtima Ulama MUI, Bahas Isu Gaza-Salam Lintas Agama

Panglima TNI Terima Hasil Ijtima Ulama MUI, Bahas Isu Gaza-Salam Lintas Agama

Yogi Ernes - detikNews
Jumat, 14 Jun 2024 21:52 WIB
Panglima TNI Terima Hasil Ijtima Ulama MUI (dok.istimewa)
Panglima TNI Terima Hasil Ijtima Ulama MUI (Foto: dok. Istimewa)
Jakarta -

Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto hari ini berkunjung ke kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI) di Menteng, Jakarta Pusat. Dalam kunjungan itu Jenderal Agus juga menerima hasil Ijtma Ulama Komisi Fatwa se-Indonesia dari MUI.

Hasil Ijtima itu diserahkan langsung ke Agus oleh Ketua Bidang Fatwa MUI, Assrorun Niam Sholeh. Ijtima Ulama Komisi Fatwa se-Indonesia ini diikuti oleh lembaga fatwa ormas Islam tingkat Pusat, pimpinan Komisi Fatwa MUI Provinsi se-Indonesia, pimpinan pondok pesantren, Pimpinan Fakultas Syariah PTKI, dan juga lembaga fatwa dari ASEAN serta Timur Tengah.

"Ada 16 masalah keagamaan yg dihasilkan, masalah ibadah, muamalah, serta masalah muamalah yang terkait dengan ibadah. Lingkup masalahnya ada yang berskala nasional, regional, hingga global. Salah hasilnya adalah soal dukungan terhadap Palestina dan yang viral di publik, soal Salam Lintas Agama", kata Niam dalam keterangan kepada wartawan, Jumat (14/6/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Niam mengatakan MUI akan tetap pada posisi mendukung upaya pembebasan Palestina dari invasi militer Israel. Dalam Ijtima Ulama yang diserahkan kepada Panglima TNI hari ini juga memuat rekomendasi agar pemerintah Indonesia mendorong pengiriman bantuan militer ke Gaza.

"Salah satu rekomendasi Ijtima Ulama Komisi Fatwa adalah perlunya langkah nyata untuk menghentikan pembantaian massal yang sangat biadab dan genosida di Gaza, Palestina. Salah satunya pemerintah Indonesia bisa memprakarsai bantuan militer bersama negara-negara lain, terutama negara-negara OKI untuk menghentikan kekejaman dan kebiadaban zionis Israel," tutur Niam.

ADVERTISEMENT

Isu salam lintas agama juga menjadi hal yang dibahas dalam Ijtima Ulama MUI. Niam mengatakan pihaknya tetap mengedepankan rasa menghormati sesama pemeluk agama di Indonesia.

Dia mengatakan, dalam Ijtima Ulama MUI, disebutkan perlu panduan untuk membuat hubungan toleran di antarpemeluk agama tanpa menggugurkan ajaran kepercayaan agama yang dianut.

"Untuk menjamin toleransi yang hakiki, kita harus mengenali karakteristik ajaran agama, mana yang domain ibadah, mana yang muamalah, dan mana muamalah yang ada dimensi ibadahnya. Dari identifikasi tersebut perlu ada panduan bagaimana membangun hubungan antarumat beragamanya. Terhadap domain ibadah, yang dikedepankan adalah menghormati dan menjamin kebebasan umat beragama menjalankan ajaran agama tanpa harus mencampuradukkan," katanya.

"Sementara dalam hal muamalah dan hubungan sosial, yang dikedepankan adalah kerja sama, saling mendukung untuk mewujudkan kebersamaan dan harmoni. Nah, salam dalam konteks Islam adalah relasi sosial, ada yang bersifat umum dan ada yang bersifat khusus, yang memiliki dimensi ibadah karena di dalamnya ada doa khusus. Sementara doa dalam Islam itu jenis ibadah. Redaksinya sudah tertentu mengucapkannya sunah, menjawabnya wajib. Sementara kalau salam umum yang tidak terkait dengan ajaran khusus, ya itu sebagai sarana membangun harmoni, dan dianjurkan," sambung Niam.

Kunjungan Panglima TNI ke MUI ini juga untuk mendiskusikan langkah-langkah yang telah dan akan dilaksanakan pemerintah, khususnya TNI, dalam mengambil bagian dalam perjuangan bangsa Palestina. Ketua MUI Bidang Luar Negeri Sudarnoto Abdul Hakim menyambut baik prakarsa yang sudah diambil TNI dalam mendukung perjuangan Palestina merdeka, terlebih dalam melibatkan pasukan militer untuk menghentikan genosida.

Hadir dalam pertemuan tersebut Ketua Umum DMI Muhammad Jusuf Kalla dan para pimpinan Ormas Islam Tingkat Pusat. Pertemuan itu juga dihadiri genap Dewan Pimpinan MUI dan pimpinan Komisi/Lembaga di lingkungan MUI.

(ygs/jbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads