.webp)
Pengendara sepeda motor bernama Saputra Dwi Andika (19) tewas tertimpa pohon tumbang di Jalan KS Tubun, Kota Bogor. Pemkot Bogor bakal memangkas pohon yang rawan tumbang demi mencegah peristiwa serupa terulang.
Kepala Bidang Pengelolaan Keanekaragaman Hayati Disperumkim Kota Bogor Devi Librianti awalnya mengatakan pihaknya telah melakukan pemetaan terhadap pohon rawan tumbang di Kota Bogor. Dia mengatakan pohon-pohon di Bogor dibagi ke dalam empat kategori.
"Data 2023 total ber-KTP pohon 1.632. Masuk kategori merah atau ekstrem 242 pohon, kategori cokelat atau risiko tinggi 107 pohon, kategori kuning atau risiko tinggi 299 pohon, kategori hijau atau risiko rendah 984 pohon," kata Devi kepada wartawan, Jumat (14/6/2024).
Devi mengatakan pohon yang didata itu berada di jalur hijau atau di jalur utama yang menjadi kewenangan Pemkot Bogor. Menurutnya, pohon-pohon yang berada di pinggir jalan nasional belum didata.
"Kami data terakhir 2023, setelah itu kan ada pembagian jalur dan kewenangan. Jadi kami sudah tidak peng-KTP-an di jalur jalan nasional, karena sudah dibagi-bagi kewenangan, baik itu soal jalan maupun pohon," kata Devi.
"Untuk pohon ber-KTP, terutama kategori merah, kita lakukan pengawasan dan pemeliharaan rutin. Sebagian (pohon ber-KTP merah) sudah dilakukan penebangan," imbuhnya.
Devi kemudian mengatakan pohon yang tumbang dan menimpa pemotor hingga tewas di Jalan KS Tubun berada di lahan warga. Dia mengaku bakal berkoordinasi dengan pihak terkait untuk mencegah peristiwa serupa terulang.
"Itu nggak yang termasuk didata sama kami, karena titiknya di jalan nasional. Kemarin kami sudah konfirmasi dengan badan jalan nasional, dan itu berada di tebingan milik warga juga, jadi tidak termasuk pohon yang kami data," kata Devi.
"Biarpun itu bukan berada di jalur kami dan kewenangan kami, berkaca dengan kejadian kemarin kami akan lakukan penindakan, karena ada beberapa pohon yang membahayakan juga, kami sudah koordinasi dengan jalan nasional dan akan kerja sama," sambungnya.
