HNW Ungkap Indonesia Ingin Dijadikan Model dalam Membela Palestina

HNW Ungkap Indonesia Ingin Dijadikan Model dalam Membela Palestina

Nurcholis Ma'arif - detikNews
Jumat, 14 Jun 2024 07:46 WIB
HNW dan Perwakilan Koalisi Internasional Bela Al Quds
Foto: MPR
Jakarta -

Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid (HNW) menerima delegasi Koalisi Internasional Bela Masjid Al Aqsa dan Palestina (Global Coalition for Quds and Palestine) di Ruang Kerja, Gedung Nusantara III Lantai 9 Kompleks Parlemen, Jakarta. Perwakilan Koalisi Internasional Bela Masjid Al Aqsa dan Palestina dipimpin Ahmed Alatawna, didampingi Khalil Alzayyan, dan Zied Boumakhla, serta Oke Setiadi Affendi.

Dalam pertemuan itu, perwakilan Koalisi Internasional Bela Masjid Al Aqsa dan Palestina menyampaikan kebanggaan, apresiasi, dan terima kasih kepada Indonesia baik pemerintah, parlemen, partai-partai, ormas-ormas, maupun warga negara Indonesia yang demikian luar biasa penuh dedikasi dan bersemangat terus membela Palestina dan menolak penjajahan Israel.

HNW menyebut perwakilan Koalisi Internasional Bela Masjid Al Aqsa dan Palestina juga ingin bekerja sama dengan Indonesia dan menjadikan Indonesia sebagai model yang bisa dan perlu dicontoh oleh negara-negara lain dalam konsistensi membela Palestina karena berbasis pada kemanusiaan, kedamaian, konsistensi pada konstitusi, serta melibatkan bukan hanya satu komunitas saja, atau komunitas agama tertentu saja, tetapi diikuti oleh seluruh komunitas yang ada.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Mereka menyampaikan kebanggaan dan terimakasih kepada Indonesia yang membuat mereka merasa tidak sendirian. Mereka merasa punya sahabat yang sangat jauh dari segi geografis tetapi bangsa Indonesia ternyata sangat dekat dan sudah sangat lama membela Palestina," kata HNW dalam keterangannya, Jumat (14/6/2024).

HNW mengungkapkan perwakilan Koalisi Internasional Bela Masjid Al Aqsa dan Palestina ini melihat Indonesia sangat istikamah dengan konstitusinya. Konstitusi memberikan pijakan yang sangat kokoh sehingga pemerintah, partai-partai, parlemen, ormas-ormas, dan warga Indonesia demikian luar biasa penuh dedikasi dan bersemangat terus membela Palestina dan menolak penjajahan Israel.

ADVERTISEMENT

Selain itu parlemen Indonesia dari dulu sampai sekarang, bahkan termasuk di berbagai forum parlemen dunia, juga membela kepentingan Palestina. Semua ini dilakukan dengan cara-cara damai, tidak dengan cara-cara atau melakukan tindakan-tindakan yang dikategorikan sebagai radikalisme apalagi terorisme.

"Seperti aksi pada Minggu, 9 Juni kemarin di Jakarta, dan tempat lain diikuti massa dalam jumlah besar. Mereka sangat senang dan tersemangati, karena permasalahan Palestina tidak hanya dilihat oleh satu kelompok saja. Masalah Palestina bukan hanya masalah satu agama saja, tetapi sudah menjadi masalah kemanusiaan. Ini mendorong semua pihak yang mencintai kemanusiaan untuk membela Palestina, membela Gaza," kata HNW.

"Karenanya mereka ingin bekerja sama dengan Indonesia dan menjadikan apa yang dilakukan Indonesia sebagai model yang bisa dicontoh dan perlu dicontoh oleh negara-negara yang lain dalam membela Palestina. Yaitu basisnya adalah kemanusiaan, kedamaian, konsistensi kepada nilai-nilai yang telah disepakati bersama, dalam hal ini kemerdekaan Palestina dan menolak penjajahan Israel, dan melibatkan bukan hanya satu komunitas saja, atau komunitas agama tertentu saja, tetapi diikuti oleh seluruh komunitas yang ada di kawasan sekitar kita," sambungnya.

Dalam pertemuan itu HNW menyampaikan bahwa konstitusi Indonesia pada alinea pertama dengan tegas menyebutkan sikap Indonesia yang mendukung perjuangan kemerdekaan dan menolak segala bentuk penjajahan. Inilah yang menjadi rujukan bagi setiap kepala negara di Indonesia.

HNW menyambut baik harapan dan kepercayaan dari Koalisi Global Bela Masjid Al Aqsha dan Palestina terhadap Indonesia.

"Penting Indonesia dapat menjawabnya secara positif dan konstruktif," ujar HNW.

Sementara itu, perwakilan Koalisi Internasional Bela Masjid Al Aqsa dan Palestina, setelah peristiwa 7 Oktober 2023, dukungan kepada Palestina semakin meluas. Menurut Ahmed Alatawna, apa yang dilakukan dan diopinikan oleh Israel selama ini ternyata adalah kebohongan dan pemutarbalikan fakta, termasuk dalih upaya normalisasi dengan Israel adalah untuk membantu perjuangan Palestina.

"Peristiwa 7 Oktober 2023 membuka topeng bahwa itu semuanya adalah kebohongan. Itu semua adalah sandiwara. Itu semua adalah tidak benar, karena nyatanya semakin banyak negara melakukan normalisasi hubungan dengan Israel, tetapi Israel bukan semakin membuka ruang untuk kemerdekaan Palestina, tetapi malah semakin brutal dengan melakukan tindakan-tindakan yang makin memperluas penjajahan bahkan genosida terhadap warga Palestina. Sehingga Israel sudah mendapat hukuman dari Mahkamah Internasional," sebutnya.

Pada Jumat siang ini Koalisi Internasional Bela Masjid Al Aqsa dan Palestina rencananya akan menandatangani MoU atau kerja sama dengan Aliansi Rakyat Indonesia Bela Palestina.




(ncm/ega)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads