Seorang peserta Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) Suwanto (58) merasakan manfaat dari kehadiran program BPJS Kesehatan. Pasalnya, pria asal Sleman ini bisa menikmati layanan kesehatan untuk cuci darah secara gratis karena ditanggung oleh BPJS Kesehatan.
Cuci darah atau hemodialisis adalah prosedur untuk menggantikan fungsi ginjal yang sudah tidak bisa bekerja dengan baik akibat kerusakan pada organ tersebut. Tantangan besar para penderita gagal ginjal yang menjalani cuci darah adalah biaya berobat yang mahal.
Suwanto mengatakan dirinya harus menerima kenyataan saat didiagnosis dokter mengalami gagal ginjal, sehingga harus rutin menjalani cuci darah sebanyak dua kali dalam sepekan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sudah rutin menjalani cuci darah selama sepuluh bulan, sebanyak dua kali dalam sepekan dan semuanya dijamin oleh Program JKN," kata Suwanto dalam keterangan tertulis, Kamis (13/6/2024).
Menurutnya, keberadaan BPJS Kesehatan sangat membantu dalam proses perawatan terhadap sakit yang diderita. Suwanto mengungkapkan sudah menjadi peserta JKN sejak pertama kali diluncurkan oleh pemerintah di tahun 2014 dan selalu mendapatkan layanan yang memuaskan.
Hal itu diungkapkan olehnya saat menjalani proses cuci darah di Klinik Dialisis Damai Sejahtera di Kelurahan Sinduharjo, Ngaglik, Sleman, Rabu (29/05).
"Saya menjadi peserta JKN sejak bekerja di Medan hingga pindah ke Sleman dan selalu rutin membayar iuran bulanan. Keberadaan Program JKN selama satu dekade ini telah membawa banyak manfaat bagi masyarakat Indonesia," tuturnya.
Sebelum sakit, dia beranggapan kepesertaan BPJS Kesehatan tidak memberikan manfaat. Namun demikian, hal itu berubah pada saat divonis menderita gagal ginjal sekitar sepuluh bulan yang lalu.
"Ternyata manfaatnya besar karena selama proses perawatan untuk cuci darah diberikan gratis. Coba kalau harus bayar, maka banyak uang harus dikeluarkan. Ini belum termasuk ongkos bolak-balik ke klinik," ungkapnya.
Dia menilai, saat ini, pelayanan kesehatan makin praktis sebab untuk mendapatkan layanan cuci darah cukup pakai sidik jari. Semua terasa makin mudah dan cepat.
Lalu manfaat JKN ini tidak hanya untuk cuci darah saja. Pasalnya, hampir bersamaan dengan sakit ginjal, dia juga didiagnosa menderita penyakit jantung.
"Saya bersyukur proses pengobatan penyakit ini berjalan lancar dan seluruhnya juga ditanggung oleh BPJS Kesehatan. Kondisi sekarang jantung saya sudah membaik," tutur Suswanto.
Menurutnya, saat ini, BPJS Kesehatan telah banyak perubahan. Hal itu terlihat dari banyak perbaikan dan inovasi-inovasi yang dikembangkan untuk membuat program ini semakin baik. Sekaligus banyak memberikan kemudahan dalam hal pelayanan kesehatan.
Suswanto berharap seiring dengan tumbuh dan berkembangnya Program JKN ini, banyak masyarakat juga semakin paham dan meyakini bahwa program ini benar-benar harus diikuti oleh setiap orang. Dia mengakui pelayanan JKN sampai saat ini sudah berjalan dengan baik dan telah banyak peserta yang merasakan manfaatnya.
"Kalau manfaatnya banyak kenapa tidak kita dukung, mengikuti program ini tidak ada ruginya. Iurannya sangat murah dan manfaatnya yang diterima sangat besar. Dengan iuran yang kita bayarkan juga akan kembali ke kita lagi nantinya. Kalau kita tidak sakit, nantinya bisa dimanfaatkan juga untuk keluarga kita. Seperti saat ini, iuran saya dan juga iuran peserta lain ikut membantu biaya pengobatan saya," tutupnya.
Simak juga 'Saat Wamenkes Kena Semprot Anggota DPR soal KRIS BPJS Kesehatan':