Timwas Haji DPR RI memberikan sejumlah catatan kepada Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas terkait penyelenggaraan ibadah haji. Timwas meminta Kemenag mempersiapkan betul-betul layanan kepada para jemaah jelang puncak haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna).
Wakil Ketua Komisi VIII DPR yang juga anggota Timwas, Ace Hasan Syadzily (Kang Ace), berharap Menag Yaqut dapat memastikan pelaksanaan puncak haji di Armuzna berjalan baik. Salah satu catatan Timwas adalah soal ketersediaan bus untuk mengangkut jemaah di Armuzna. Ia meminta agar peristiwa Muzdalifah tak terulang.
"Kita tidak ingin peristiwa Muzdalifah dari beberapa jemaah kita tercecer sampai siang hari itu tidak boleh terulang kembali," ujar Ace dalam rapat pengawasan bersama Menag Yaqut di Wehdah Al Khair, Jarwal, Rabu (12/6/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ace meminta agar jemaah terangkut maksimal pukul 08.00 pagi.
"Kami ingin make sure bahwa kejadian tahun lalu, kemarin kami tanya di situ hadir Direktur Layanan Dalam Negeri, kami ingin pastikan jemaah sudah terangkut maksimal jam 08.00 pagi," kata Ace.
Ace meminta agar Kemenag memberikan kepastian soal layanan transportasi terutama di Armuzna.
"Saya kira catatan kami demikian terkait transportasi, semoga jadi bahan perbaikan dan kami ingin pastikan bahwa skema pergerakan dan transportasi dari hotel-pemondokan-Arafah-Muzdalifah-Mina," kata Ace.
Desak Selesaikan Kartu Nusuk
Timwas Haji DPR RI mendapat laporan ada ribuan jemaah haji yang belum mendapatkan kartu nusuk. Timwas mendesak agar Kementerian Agama (Kemenag) segera menyelesaikannya hari ini.
"Kami mendesak supaya pemerintah segera menyelesaikan kartu nusuk itu hari ini," kata Anggota Timwas John Kenedy Azis kepada wartawan di Jarwal, Rabu (12/6).
Kartu nusuk sangat penting dalam ibadah haji ini. Kartu nusuk digunakan untuk puncak haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna).
"Karena kartu nusuk ini sangat penting supaya jemaah bisa masuk Armuzna. Tanpa kartu nusuk ini, Anda tidak bisa masuk," katanya.
Berdasarkan informasi yang diperoleh Timwas, ada sekitar 15 ribu jemaah yang belum mendapatkan kartu nusuk.
"Sekarang ini pemerintah sedang mengupayakan, katanya hari ini," imbuhnya.
Timwas mendesak Kemenag untuk segera menyelesaikan masalah tersebut agar seluruh jemaah haji bisa menyelesaikan pelaksanaan ibadah haji, terutama di puncak haji di Armuzna.
(mei/dwia)