.webp)
Ketua Komisi X DPR RI Syaiful Huda turut menanggapi kehebohan seisi GBK yang menyoraki Anang Hermansyah & friends selepas laga kualifikasi Piala Dunia 2026 babak kedua Tim Nasional Indonesia melawan Filipina. Huda meminta PSSI mengevaluasi kejadian semalam.
"PSSI perlu menjadikan peristiwa tadi malam sebagai bahan evaluasi," ujar Huda kepada wartawan, Rabu (12/6/2024).
Huda menyoroti dua hal dalam peristiwa itu, yakni terkait Anang dan Ashanty yang menyanyikan lagu 'Kebyar-kebyar', di mana biasanya pendukung Timnas Indonesia akan mengumandangkan lagu nasional Tanah Air seusai pertandingan. Huda mengatakan tradisi yang baik semestinya tak perlu diubah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ada tradisi baru dalam pertandingan timnas akhir-akhir ini, yaitu semua penonton menyanyikan lagu Tanah Air dan pemain berkumpul di tengah lapangan untuk bernyanyi bersama. Tradisi baik itu rasanya tidak perlu diubah dengan mengganti lagu," ujar Wasekjen PKB tersebut.
Huda mengatakan, sekalipun akan menghadirkan penyanyi Indonesia, tak perlu mengganti kultur yang sudah dibangun oleh para pendukung. Ia mengingatkan pihak penyelenggaraan supaya kejadian yang sama tak terulang.
"Kalau ingin menghadirkan penyanyi papan atas Indonesia, tidak perlu dengan mengganti lagu atau anthem itu. Dalam hal ini saya setuju dengan show tambahan dalam setiap pertandingan sepakbola, selangkah menuju sportainment," tutur Huda.
"Tapi dalam hal ini saya tetap mengingatkan, jangan lupa soal pembangunan grassroots. Industrialisasi sepakbola harus paralel dengan pembangunan grassroots," sambungnya.
Huda kemudian menyampaikan apresiasi atas pencapaian yang dilakukan oleh timnas. Ia juga menyampaikan salam hormat kepada pendukung Timnas Indonesia.
"Lebih dari itu, saya ingin mengucapkan kepada seluruh pemain timnas yang sudah lolos ke putaran 3 kualifikasi Piala Dunia. Juga salam hormat saya kepada seluruh suporter Indonesia yang luar biasa mendukung Timnas Indonesia," imbuhnya.
(dwr/eva)
