Peluang kebersamaan PDIP dengan mantan Gubernur Jakarta Anies Baswedan di Pilkada Jakarta 2024 kini telah terbuka. Hal ini mencuat setelah PDIP dan Anies saling lempar pujian dan kode 'menarik'.
Awal mula pujian berasal dari Ketua DPP PDIP Puan Maharani. Putri Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri itu mengucap nama Anies ketika ditanya mengenai figur potensial yang diusung PDIP di ajang Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jakarta.
"Menarik juga Pak Anies," kata Puan di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (4/6).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Gayung bersambut, pernyataan Puan direspons positif. Anies menyatakan ketertarikannya untuk bekerja sama dengan PDIP, namun Anies masih ingin melihat situasi politik ke depan sebelum mengambil kesimpulan.
"PDIP juga menarik, jadi sambil kita lihat hari-hari ini, mudah-mudahan sampai pada kesimpulan," kata Anies kepada wartawan di kawasan Blok M, Jakarta Selatan, Jumat (7/6).
Interaksi simbolik antara Anies dan PDIP seketika menjadi sorotan. Publik tentu mengingat, sejak Pilkada Jakarta 5 tahun yang lalu, Partai Banteng selalu menjadi lawan 'keras' Anies. Friksi politik kedua pihak bahkan berlanjut pada Pilpres 2019, lalu tetap dalam gerbong yang berbeda di Pilpres 2024.
PDIP saat ini mengaku masih dalam tahap pengkajian terhadap figur-figur yang berpotensi akan diusung di Pilkada Jakarta. Adapun mengenai kalkulasi politik di balik munculnya wacana mengusung Anies diungkap oleh Ketua DPP PDIP Eriko Sotarduga.
"Kemarin Pak Anies hampir mengimbangi suara pasangan 02 di pemilihan Presiden di Jakarta. Kalau saya tidak salah, tertinggal tidak terlalu jauh. Ini mungkin perhitungannya bahwa kalau Pak Anies kan mantan pasangan 01 ya, dengan kita pasangan 03, tentu suaranya lebih tinggi daripada 02," kata Eriko di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (10/6).
Untuk memperkuat fondasi, PDIP mengajak PKB. Ketua DPP PDIP Ahmad Basarah mengaku sudah melakukan pembicaraan khusus dengan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar.
"Dalam pembicaraan informal, saya juga sudah sampaikan dengan Pak Muhaimin Iskandar, kemungkinan kita akan melakukan kerja sama politik masuk di dalam Pilkada Jakarta," kata Basarah kepada wartawan di kantor DPP PKB,, Sabtu (8/6).
PKB pun melempar sinyal positif. Ketua DPP PKB Daniel Johan menyatakan partainya sangat terbuka untuk sama-sama mengusung Anies bersama PDIP.
"Persoalan sahabat PDIP, kita sangat welcome bekerja sama dengan PDIP dengan seluruh partai, bukan hanya DKI, tapi di daerah juga," ucap Daniel Johan.
Sementara itu, PKS sebagai partai yang mengusung Anies dalam tiga babak pesta demokrasi pun turut angkat bicara. Partai berbasis Islam ini merespons positif manuver PDIP dan PKB, namun memastikan akan memprioritaskan partai yang pernah menjadi teman koalisi.
"Pada prinsipnya PKS terbuka dengan semua partai, namun saat ini PKS akan memprioritaskan terlebih dahulu pada partai-partai yang pernah menjadi teman koalisi, baik di Pilkada Jakarta maupun di pilpres pada masa-masa sebelumnya," ujar juru bicara PKS Ahmad Mabruri, Sabtu (8/6).
Siasat PDIP, PKB, dan PKS untuk mengusung Anies pada Pilkada Jakarta mendatang seolah ingin membalas kekalahan pada pilpres yang lalu. Namun yang perlu disoroti adalah sulitnya mewujudkan koalisi PDIP dengan PKS, yang selama ini selalu berseberangan. Dan hampir pasti masing-masing partai akan mendahulukan masing-masing kadernya untuk mendampingi Anies.
d'Rooftalk malam ini akan mengulasnya secara lengkap dalam tema Di Balik Kode 'Menarik' untuk Anies bersama Sahrin Hamid (juru bicara Anies Baswedan), Hasbiallah Ilyas (Ketua DPW PKB Jakarta), Surya Tjandra (politikus Partai NasDem), dan Adi Prayitno (akademisi politik UIN). Acara disiarkan secara langsung pada Rabu, 12 Juni 2024, pukul 19:30 WIB di detikcom, 20detik.com, dan seluruh media sosial detikcom.
(fuf/fuf)