Normalisasi Kali Ciliwung dan Asa Warga Terbebas dari Banjir

Normalisasi Kali Ciliwung dan Asa Warga Terbebas dari Banjir

Alfi Kholisdinuka - detikNews
Rabu, 12 Jun 2024 14:35 WIB
Pj Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono meninjau lokasi pembebasan lahan gusuran untuk pelebaran Sungai Ciliwung di Rawajati, Pancoran, Jakarta Selatan, Jumat (17/5/2024). Lahan tersebut bakal dikeruk untuk normalisasi Sungai Ciliwung yang sempat tertunda.
Proyek Normalisasi Kali Ciliwung di Kelurahan Rawajati, Jakarta Selatan (Foto: detikcom)
Jakarta -

Bangunan-bangunan rumah di bantaran Kali Ciliwung yang berada di RW 07, Kelurahan Rawajati, Jakarta Selatan, sudah rata dengan tanah. Puing-puing batu bata yang tersisa itu kini menjadi saksi bisu bahwa dahulu pernah berdiri ratusan rumah warga.

Kini ratusan rumah warga tersebut tinggal kenangan. Tumpukan batu bata yang masih tersisa sudah diselimuti lumpur kering dan sampah plastik bekas luapan air sungai. Tak ada lagi bangunan yang menjadi pelindung dari panas terik matahari Jakarta.

Namun, banyak warga malah bersyukur, rumah yang ditinggali puluhan tahun itu sudah tak berwujud lagi. Bahkan mereka tidak sakit hati lahan kediamannya ikut terdampak proyek normalisasi Kali Ciliwung ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Seperti dirasakan Siti Aminah (55), Ketua RT 003/RW 07, yang rumahnya tepat di sebelah proyek normalisasi Kali Ciliwung. Menurutnya, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mendengar masukan dan kritik warga, sehingga proses pembebasan lahan untuk normalisasi itu dilakukan secara adil.

Pembebasan lahan tersebut menjadi harapan warga agar terbebas dari langganan banjir. Warga pinggiran Kali Ciliwung di kawasan Rawajati pun mendapat ganti rugi proyek normalisasi, untuk bisa pindah ke rumah yang lebih layak.

ADVERTISEMENT

"Saya ada rumah petak di belakang (lokasi yang terkena proyek normalisasi). Itu kalau kita jual normal paling enggak sampai Rp 10 juta, karena di sini kan sering banjir. Tapi, kemarin kita dapat ganti Rp 326 juta, rumah petak sekitar 48 meter persegilah," kata Siti saat ditemui detikcom beberapa waktu lalu.

Karena itu, Siti bersyukur. Berkat proyek normalisasi Kali Ciliwung ini, alih-alih ganti rugi, warga malah mendapatkan ganti untung. Begitu pula mereka yang rumahnya tidak tergusur, tapi berada sangat dekat dengan proyek, memperoleh sejumlah uang, meski tidak banyak.

"Kalau untuk mereka yang keluar dari sini (tergusur dan harus pindah), Alhamdulillah ada yang bisa pindah kontrakan, ada yang bisa berangkat haji. Pokoknya justru bersyukur dengan adanya gusuran ini," jelas Siti.

Ia menambahkan, proyek normalisasi Kali Ciliwung secara tidak langsung dapat meningkatkan nilai jual tanah dan bangunan di kawasan itu. Dia berharap, normalisasi ini bisa cepat selesai dan warga bisa terbebas dari banjir.

Harapan Warga Terbebas Banjir

Senada dengan Siti, Supriyati (65) juga warga yang lahannya terdampak normalisasi Sungai Ciliwung di RW 07 Rawajati. Ia mengaku mendapat uang ganti untung atas hunian miliknya.

"Rp 500 juta lebih, karena aku enggak luas. Sudah (sepadan), bisa beli rumah lagi," ucapnya.

Supriyati mengungkapkan, usai mendapat ganti untung tersebut, dirinya mencari hunian baru di wilayah Rawajati yang terbebas dari banjir. Sebab ia sudah tinggal di kawasan tersebut sejak 1978.

"Yang penting, udah beli rumah, masih di sekitar sini. Karena kalau di tempat lain, ke mana-mana jauh. Mending di sini dekat, karena banjir enggak tiap hari," tuturnya.

Warga lainnya, Leha (44), pun mengutarakan harapan yang sama dengan Situ dan Supriyati. Dia berharap, proyek normalisasi Ciliwung dapat mengurangi potensi banjir kiriman dari Bogor, Jawa Barat, yang mengaliri kawasan Rawajati.

"Ya, itu mintanya dibikin tanggul, biar mudah-mudahan enggak banjir lagi gitu," ujarnya.

Simak juga Video 'Jokowi soal Pembebasan Lahan Normalisasi Ciliwung: Simpel Kok':

[Gambas:Video 20detik]

Solusi Atasi Banjir Tahunan Jakarta

Proyek Normalisasi Kali Ciliwung di JakartaProyek Normalisasi Kali Ciliwung di Jakarta (Foto: Dok. Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik Provinsi DKI Jakarta)

Sejatinya, program normalisasi Kali Ciliwung telah dilakukan Pemprov DKI Jakarta sejak 2014 lalu. Program normalisasi ini merupakan bagian dari rencana induk sistem pengendalian banjir Jakarta dari hulu hingga hilir. Pengendalian tersebut untuk mengembalikan kondisi lebar Kali Ciliwung menjadi normal, yaitu 35-50 meter.

Pasalnya, Kali Ciliwung telah mengalami berbagai masalah, seperti pencemaran lingkungan, banjir, dan pendangkalan. Karena itu, normalisasi Kali Ciliwung menjadi solusi andalan untuk mengatasi masalah-masalah ini.

Pelaksana Tugas (Plt.) Kepala Dinas Sumber Daya Air (SDA) Provinsi DKI Jakarta Ika Agustin Ningrum menyatakan, proses normalisasi Kali Ciliwung terus berlangsung hingga kini. Normalisasi ini meliputi serangkaian tindakan, seperti pengerukan saluran, pembersihan sungai, pembuatan tanggul, dan revitalisasi sungai.

Proses normalisasi itu juga untuk meningkatkan kapasitas sungai dalam menampung air hujan, mengurangi risiko banjir, serta memperbaiki kualitas lingkungan sekitarnya.

"Tercatat hingga kini, realisasi tanggul Kali Ciliwung sudah sepanjang 17 kilometer dari total rencana sepanjang 33 kilometer. Pada 2023-2024, Pemprov DKI Jakarta telah membebaskan tanah sepanjang 750 meter di Kelurahan Rawajati, Kecamatan Pancoran, Jakarta Selatan, dan Kelurahan Cililitan, Kecamatan Kramat Jati, Jakarta Timur, yang siap untuk ditanggul," ungkapnya.

Terbaru, pada Kamis (6/6/2024), Dinas SDA Provinsi DKI Jakarta melalui Suku Dinas SDA Jakarta Pusat juga mengeruk Kali Ciliwung di kawasan Kelurahan Kenari, Kecamatan Senen. Hal ini dapat meningkatkan kapasitas aliran kali, untuk mencegah air meluap ke daratan dan memperlancar aliran Kali Ciliwung. Pengerukan dengan menggunakan satu alat berat dan enam dump truck tersebut mengangkut total 115 kubikasi sedimen.

Ika menandaskan, pemerintah dan stakeholder terkait terus berupaya untuk menjalankan proyek normalisasi ini secara bertanggung jawab, dengan memperhatikan berbagai masukan dan kritik. Peran masyarakat dalam menyukseskan normalisasi Kali Ciliwung pun merupakan hal yang penting.

"Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, melalui Dinas Sumber Daya Air, bersama Pemerintah Pusat, dalam hal ini adalah Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane (BBWSCC), Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), terus bekerja sama dalam melaksanakan proyek normalisasi Kali Ciliwung. Tak hanya itu, koordinasi juga terus dilakukan dengan stakeholder terkait, bahkan hingga ke masyarakat. Hal itu dapat dilihat dari suksesi pembebasan lahan di Kelurahan Rawajati," paparnya.

Saat berkunjung ke lokasi pembebasan lahan di Kelurahan Rawajati, Kecamatan Pancoran, Jakarta Selatan, pada Jumat (17/5/2024) lalu, Penjabat (Pj.) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono mengapresiasi warga yang sudah sabar untuk merelakan rumahnya demi kebaikan Jakarta.

"Pj. Gubernur Heru turut menyampaikan terima kasih dan bahkan menyebut warga Kelurahan Rawajati sebagai pahlawan, karena rela tanahnya dibebaskan untuk proyek normalisasi Kali Ciliwung," pungkas Ika.

Simak juga Video 'Jokowi soal Pembebasan Lahan Normalisasi Ciliwung: Simpel Kok':

[Gambas:Video 20detik]

Halaman 2 dari 2
(akd/akd)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads