Beri Bantuan Operasi di Kalsel, Risma Ingatkan Katarak Penyakit Turunan

Beri Bantuan Operasi di Kalsel, Risma Ingatkan Katarak Penyakit Turunan

Devi Puspitasari - detikNews
Rabu, 12 Jun 2024 10:47 WIB
Mensos Tri Rismaharini  memberi bantuan operasi katarak gratis di RSUD H Abdul Azis Marabahan, Kabupaten Barito Kuala, Kalimantan Selatan (Kalsel).
Mensos Risma memberi bantuan operasi katarak gratis di RSUD H Abdul Aziz Marabahan, Kalsel. (Devi Puspitasari/detikcom)
Bario Kuala -

Kementerian Sosial (Kemensos) memberikan bantuan operasi katarak gratis di RSUD H Abdul Aziz Marabahan, Kabupaten Bario Kuala, Kalimantan Selatan (Kalsel). Dalam kesempatan itu, Mensos Tri Rismaharini mengingatkan bahwa katarak adalah penyakit keturunan.

Risma memberi arahan kepada para pasien operasi katarak gratis di RSUD H Abdul Azis Marabahan, Kabupaten Barito Kuala, Kalimantan Selatan (Kalsel), Rabu, (12/6/2024). Dalam arahannya, Risma mengingatkan setelah operasi katarak, pasien tak boleh menunduk, dan mengangkat barang berat selama tiga hari.

"Nanti kalau sudah disedot tidak boleh nunduk nggak boleh angkat berat sementara jadi kiai. Nanti kalo setelah itu bebas, tiga hari ya, nggak boleh kena air. Karena masih iritasi ditarik gitu disedot, jadi nanti tayamum aja kalo wudu," kata Risma kepada para pasien.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Setelah memberi arahan kepada para pasien lansia, Risma berbincang dengan pasien yang menunggu. Dia pun mengingatkan kepada pasien katarak bahwa katarak adalah penyakit turunan.

Risma bertanya kepada seorang ibu dan mengingatkan agar anak ibu itu ikut diperiksa.

ADVERTISEMENT

"Ibu ini juga? Usia berapa? tanya Risma.

"40," jawab warga.

"Nanti dijemput, anak ada berapa?," tanya Risma

"Empat, Bu," jawabnya.

"Periksa ya takutnya dia nggak jelas tapi dia nggak ngerti, jadi dia nggak ngomong karena kalau usia muda itu keturunan. Dijemput anak-anaknya diperiksa, nggak apa-apa. Kalau anak-anak nanti harus bius total kalau kepaksa kalau ndak ya nggak apa-apa karena nanti kasihan," tutur Risma.

Terpisah, Risma mengatakan pihaknya mempelajari penyebab penyakit pterigium yang mirip dengan katarak. Ia mengatakan sebanyak 60 orang di kawasan tersebut terkena pterigium.

"Jadi yang muda ini sudah kita pelajari memang ada penyebabnya penyakit pterigium itu bukan katarak ada yang begitu tapi ada yang katarak. Kita jemput anak-anaknya karena biasanya keturunan," kata Risma kepada wartawan di lokasi, Rabu (12/6).

"Kalau yang patrigium itu biasanya kena iritasi waktu matahari, naik motor debu dan sebagainya. Tadi ada beberapa, jadi tidak semua yang muda itu katarak jadi tadi dikelompokkan ada yang patrigium tadi ada 60 yang muda tapi bukan katarak itu pterigium kayak ada daging gitu," tambahnya.

Simak juga 'Saat Respons Risma soal Namanya Masuk Daftar Cagub Jakarta dari PDIP':

[Gambas:Video 20detik]

(aik/aik)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads