Ketua KPK Balas Luhut: Negara Tetap Ramai Korupsi Meski Sudah Digitalisasi

Ketua KPK Balas Luhut: Negara Tetap Ramai Korupsi Meski Sudah Digitalisasi

Firda Cynthia Anggrainy - detikNews
Selasa, 11 Jun 2024 16:41 WIB
Ketua Sementara KPK Nawawi Pomolango. (Yogi/detikcom)
Ketua Sementara KPK Nawawi Pomolango (Yogi/detikcom)
Jakarta -

Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyindir KPK dengan menyebut lembaga antirasuah itu hanya mau penindakan dan mengungkit lagi ucapannya soal operasi tangkap tangan (OTT) itu kampungan. Ketua sementara KPK Nawawi Pomolango pun membalas Luhut.

"Tanya beliau apa alasannya," kata Nawawi usai rapat bersama Komisi III DPR di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (11/6/2024).

Dia juga membalas ucapan Luhut yang menyebut digitalisasi dapat menyelamatkan uang negara dan mengurangi korupsi. Nawawi mengatakan korupsi tetap banyak meski sudah ada digitalisasi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Nyatanya bahwa digitalisasi belum bisa memberi jawaban semua. Negara ini tetap masih ramai dengan soal korupsi itu. Meskipun digitalisasi itu sudah sedemikian maju," kata Nawawi.

Luhut sebelumnya menyinggung soal tiga fungsi KPK, yakni sosialisasi, pencegahan, dan penindakan. Namun,kata Luhut, KPK selama ini hanya ingin melakukan penindakan.

ADVERTISEMENT

"Kan KPK itu tugasnya tiga fungsinya, sosialisasi, pencegahan, dan penindakan. Tapi, ini semua maunya penindakan aja," kata Luhut saat bicara di acara INA Digital Townhall Meeting, di kantor Peruri, Jakarta Selatan, Jumat (7/6).

Luhut lalu mencontohkan KPK sering melakukan penyadapan sebelum melakukan penangkapan. Dia juga menyinggung soal nominal kerugian kasus korupsi yang diungkap KPK.

Dia menyebut selama ini pemerintah sudah membangun sistem untuk pencegahan korupsi. Sistem E-Katalog, katanya, telah menghemat anggaran hingga ratusan triliun rupiah.

"Sekarang yang terjadi ratusan triliun diselamatkan tidak pernah dikabarkan ke media, kalian akan buat semacam itu," sebut Luhut.

Luhut pun mengaku sering di-bully karena menyebutkan OTT KPK kampungan. Dia mengatakan KPK tidak diperlemah, namun sistemnya yang lemah.

Lihat juga Video 'HP-Buku Catatan Hasto Disita KPK, Tim Hukum Bakal Ajukan Praperadilan':

[Gambas:Video 20detik]



(fca/haf)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads